Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh dari Fraksi Partai Gerindra, Ramza Harli SE meminta Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh agar terus merawat dan mengembangkan objek wisata edukasi tsunami PLTD Apung yang terletak di Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh.
Penegasan itu disampaikan Ramza Harli usai menghadiri pelaksanaan maulid Nabi Muhaammad SAW 1444 H di Masjid Subulussalam komplek PLTD Apung Punge Blang Cut kepada Pj Wali Kota H Bakri Siddiq SE MSi dan Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh. Turut juga hadir pimpinan DPRK Banda Aceh Usman SE MSi dan H. Isnaini Husda SE serta Asisten I Bidang Pemerintahan Setdako Banda Aceh Bachtiar SSos, Sabtu (12/11/2022).
Usai acara maulid, Ramza langsung mengajak Kadis Pariwisata Said Fauzan, didampingi wakil ketua DPRK Usman dan ikut Tuha Pheut gampong Punge Blang Cut, Mukhlis Aziz mengelilingi kawasan PLTD Apung.
Ramza menunjukkan jalan yang harus diperlebar, dimana jalab tersebut sering terjadi kemacetan dan sangat rawan terjadi kecelakaan. “Persoalan pelebaran jalan akses masuk ke Komplek PLTD Apung ini sudah sangat lama disampaikannya dan hingga saat ini juga belum terealisasi,” ungkapnya.
Selanjutnya Ramza menunjukkan sedikit lagi lahan yang harus dibebaskan. Untuk itu, Ia meminta Pemko Banda Aceh agar membebaskan sedikit lagi lahan yang berada di areal Komplek PLTD Apung. “Jika lahan tersebut dibebaskan para pengunjung langsung bisa masuk ke lokasi objek wisata kapal PLTD Apung dari halaman parkir,” terangnya.
Lebih lanjut Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh Ramza Harli SE menjelaskan bahwa selama ini lahan parkir yang ada tersebut tidak difungsikan, karena sangat jauh bagi para pengunjung untuk masuk ke lokasi objek wisata, mereka harus memutar lagi.
“Maka itu, bila lahan tersebut sudah dibebaskan, lahan parkir yang tadinya terbengkalai, nanti dapat difungsikan kembali. Disamping itu, di lahan tersebut juga bisa berfungsi sebagai tempat istirahat para pengunjung. Diareal itu juga terdapat balai pengajian yang harus direhab agar terlihat lebih indah,” terangnya lagi.
“Lahan parkir yang ada sekarang sangat sempit sehingga sangat kewalahan para pengunjung untuk mendapatkan tempat parkir dan harus menumpang dihalaman rumah penduduk dan ditepi jalan. Jadi sudah seharusnya lahan parkir yang ada itu agar dapat difungsikan”, sambungnya lagi.
Untuk itu, Anggota DPRK dari Partai Gerindra meminta Dinas Pariwisata agar berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BPKK dan Bappeda untuk turun langsung ke lokasi bersama dengan aparat gampong guna mengadakan kesepakatan harga dengan pemilik tanah.
“Ini harus segera dilakukan oleh Pemko Banda Aceh mengingat saat ini sedang pembahasan APBK 2023. Walaupun perencanaan sudah dibuat tapi bila belum ada kesepakatan harga dengan pemilik tanah sehingga tidak bisa dianggarkan dalam APBK 2023,” pungkas Ramza Harli yang juga Sekretaris DPC Gerindra Kota Banda Aceh.(Mar)