Menag Nasaruddin: Disiplin Jemaah Indonesia Tuai Pujian Dunia Internasional

Menteri Agama Nasaruddin Umar (tengah) melakukan Tawaf saat rangkaian umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025) dini hari. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/agr/aa.

Kabarnanggroe.com, Makkah – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa jemaah haji asal Indonesia mendapat pujian dari berbagai negara atas kedisiplinan dan keteraturannya selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Sejumlah pejabat tinggi dari negara sahabat, seperti India, Pakistan, dan Filipina, memberikan apresiasi secara langsung. Bahkan, mereka menyatakan keinginan untuk mempelajari sistem penyelenggaraan haji yang diterapkan Indonesia.

“Banyak yang datang dan mengutarakan kekaguman mereka, bahkan ingin mencontoh sistem kita,” ujar Menag Nasaruddin di Makkah, Rabu (11/6/2025).

Menurut Menag, negara-negara tersebut menilai meskipun Indonesia mengirimkan jemaah dalam jumlah terbesar, namun mampu menunjukkan ketertiban dan kesabaran yang luar biasa.

“India dan Pakistan menyampaikan bahwa Indonesia adalah contoh nyata dalam pengelolaan jemaah haji,” ucapnya.

Tak hanya itu, apresiasi serupa juga disampaikan oleh perwakilan dari Mesir dan Yordania. Menteri Agama Yordania secara khusus menyoroti sikap sabar para jemaah Indonesia yang dianggap luar biasa.

“Kesabaran dan kedisiplinan jemaah kita mendapat pengakuan yang luar biasa dari berbagai pihak,” kata Nasaruddin.

Pemerintah Arab Saudi pun, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali memberikan pujian terhadap pelaksanaan haji Indonesia. Nasaruddin menyebut bahwa Saudi sangat menghargai sistem operasional yang diterapkan Indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji.

“Setiap tahun, pujian dari Saudi terus mengalir. Mereka mengakui bahwa kita sangat serius dan rapi dalam mengatur pelayanan haji,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan dan kerja sama, Arab Saudi memberikan sejumlah fasilitas khusus bagi Indonesia. Salah satunya adalah izin eksklusif penggunaan ambulans yang bisa masuk hingga ke area tenda jemaah—fasilitas yang tidak dimiliki negara lain.

“Ambulans kita menjadi salah satu yang mendapat akses khusus ke dalam tenda. Ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa jemaah,” tegas Menag.

Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara seluruh elemen bangsa—dari petugas haji, lembaga pemerintah, hingga kesadaran jemaah itu sendiri.

“Tanpa kerja sama yang kuat dan kedisiplinan jemaah, pelayanan sebaik ini tidak mungkin terwujud,” katanya.

Menag berharap berbagai apresiasi yang datang dari dunia internasional bisa menjadi pemacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan haji ke depan.

“Ini amanah besar bagi kita semua, dan kita harus terus berbenah untuk memberikan yang terbaik bagi jemaah Indonesia,” tutupnya.