86,7 Persen Capaian Imunisasi Polio Di Kecamatan Darul Kamal

Kepala Puskesmas Kecamatan Darul Kamal Maya Sopa, STP bersama Kepala MIN 18 Drs. Muhammad Jamil meninjau serta memberikan tetesan manis polio kepada siswa-siswi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 18 Darul Kamal, Aceh Besar, Kamis (5/1/2023). FOTO/MC ACEH BESAR

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Tetesan manis polio di Kecamatan Darul Kamal sudah mencapai 86,7 persen, dimana target nasional harus mencapai 95 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala Puskesmas Kecamatan Darul Kamal Maya Sopa, STP, saat meninjau langsung pelaksanaan sweeping Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 18 Darul Kamal, Aceh Besar, Kamis (5/1/2023).

Pada kesempatan itu, ia mengatakan imunisasi polio ini merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kabupaten Aceh Besar.

“Mudah-mudahan, dengan terlaksananya sweeping Sub PIN polio ini, kedepan Kabupaten Aceh Besar terbebas dari ancaman penyakit polio,” ujarnya

Maya menjelaskan, sejauh ini untuk tetesan manis polio di Kecamatan Darul Kamal sudah mencapai 86,7 persen, dimana target nasional harus mencapai 95 persen. Pihaknya akan terus mengejar kekurangan capaian tersebut hingga mencapai 100 persen.

“Jadi, untuk mengejar yang sisa, Kami dari Puskesmas terus melakukan sweeping polio dan pada hari ini kita sudah melaksanakan sweeping polio di MIN 18 Darul kamal untuk mencapai target tersebut,” katanya

Disamping itu, ia menambahkan, manfaat dari pemberian imunisasi polio pada anak–anak adalah salah satu untuk mencegah penyakit polio sedini mungkin.

“Karena polio merupakan penyakit yang mematikan dan sangat rentan bagi anak–anak. Polio dapat menyebabkan sulitnya bergerak pada organ tubuh, kelumpuhan, bahkan dampak yang paling tidak diharapkan adalah kematian. Maka, saya harapkan masyarakat jangan takut, imunisasi polio ini untuk mencegah dan tidak ada efek samping,” pintanya

Sementara itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 18 Darul Kamal, Drs. Muhammad Jamil, menyampaikan, pihak sekolah sangat mendukung dan akan terus mendorong percepatan pemberian imunisasi polio.

“Tadi saya juga ngobrol sama kepala Puskesmas untuk terus melakukan sosialisasi sekaligus mengajak para orang tua murid, supaya orang tua murid lebih paham bahwa imunisasi polio ini sangatlah penting terhadap anak,” ujarnya.

Menurut dia, tantangan yang paling berat dialami oleh guru dan petugas di lapangan yaitu orang tua, karena masih banyak orang tua yang menolak anaknya diberikan imunisasi polio.

“Hal ini terjadi karena pemahaman orang tua tentang polio masih minim. Maka dengan itu, kita harus bersama-sama untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat karena penyakit polio ini tidak bisa diobati, tapi hanya bisa dicegah,” pungkas Muhammad Jamil. (Muiz/*)