Daerah  

Sukses Tangani PMK, Pj Gubernur Aceh Terima Anugerah dari JMSI

Staf Ahli Gubernur Aceh. Bid. Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama, Ir. Iskandar Syukri, MM, MT, saat mewakili Pj.Gubernur Aceh, menerima penghargaan pada malam Penganugerahan JMSI Aceh Awards 2022, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jum'at (11/11/2022). FOTO/ HUMAS PEMERINTAH ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh menerima anugerah dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh. Anugerah JMSI Aceh Awards 2022, diterima oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama, Iskandar Syukri, mewakili Pj Gubernur Aceh, pada Malam Penganugerahan JMSI Award 2022, yang digelar di Anjong Mon Mata, komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Jum’at (11/11/2022).

Sebagaimana diketahui, Aceh berhasil menjadi salah satu daerah tingkat provinsi di Indonesia yang sukses dalam upaya penanganan dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sejak Senin (3/10/2022) tidak ditemukan lagi atau zero kasus PMK di Bumi Serambi Mekah.

Sejak awal PMK mewabah, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, telah memerintahkan Sekda Aceh, Kepala Dinas Peternakan Aceh bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, untuk memantau langsung pelaksanaan vaksinasi PMK di seluruh Aceh.

Selama wabah PMK mewabah di Aceh, sebanyak 47.519 ternak warga terinveksi PMK. Sebagai upaya pencegahan Pemerintah Aceh melalui Disnak Aceh telah melakukan vaksinasi terhadap sebanyak 63.716 ternak warga di seluruh Aceh.

Upaya ini cukup membuahkan hasil, karena sebanyak 47.143 ternak warga dinyatakan sembuh. Meski demikian, sebanyak 312 ternak warga mati akibat PMK dan 64 ekor ternak warga telah dilakukan pemotongan paksa.

Hingga saat ini, Pemerintah Aceh masih mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat peternak untuk tetap waspada dan menjaga ternaknya dengan baik, karena meski saat ini Aceh zero kasus, namun pandemi PMK belum dinyatakan selesai.

Selain Pj Gubernur Aceh, Pj Bupati Aceh Besar/Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto, juga menerima Anugerah JMSI Award atas dedikasi dan keberhasilannya selama penanganan dan pencegahan Covid-19 serta sukses dalam membenahi tata kelola pemerintahan di tengah devisit anggaran dan mampu membangkitkan perekonomian daerahnya, pasca pandemi covid-19.

Selanjutnya, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakrie Siddiq juga menerima anugerah dari JMSI, atas inovasinya selama menjabat Pj Wali Kota Banda Aceh serta dinilai sukses dalam membenahi tata kelola pemerintahan di tengah devisit anggaran dan mampu membangkitkan perekonomian daerahnya, pasca pandemi covid-19.

Sementara itu, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, Iskandar Syukri mengungkapkan pentingnya keterlibatan insan media dalam menginformasikan berbagai program pembangunan yang dilakukan pemerintah. “Pemerintah tentu sangat membutuh keterlibatan dan peran dari teman-teman media untuk menginformasikan sejumlah program pembangunan yang telah, sedang dan akan dilakukan. Selain itu, kritik dan saran yang membangun dan solutif dari insan pers juga sangat kami butuhkan,” ujar Iskandar.

Pemerintah Aceh Dukung Upaya Peningkatan Kapasitas Wartawan

Dalam sambutannya, Iskandar Syukri juga menegaskan, Pemerintah Aceh senantiasa mendorong dan mendukung insan pers di Aceh untuk terus meningkatkan kapasitas, profesionalitas serta independensinya dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik. “Sebagai organisasi perusahaan pers berbasis platform digital atau siber, JMSI tentu dituntut untuk melahirkan informasi yang cepat. Namun, kecepatan juga harus dibarengi dengan akurasi, data, dan fakta yang terukur, agar kualitas pemberitaan terjaga, dan justru tidak melahirkan berita fitnah dan propaganda. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung dan mendorong peningkatan kapasitas teman-teman jurnalis,” kata Iskandar.

Iskandar Syukri menambahkan, Pemerintah Aceh meyakini, profesionalitas wartawan adalah kunci penting bagi pembangunan. Untuk itu, kompetensi wartawan adalah ukuran bagi lahirnya karya jurnalistik yang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). “Karena itu, pemerintah Aceh bersama dengan organisasi profesi, telah menyelenggarakan kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai bagian dan dukungan Pemerintah Aceh, terhadap upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi wartawan di Bumi Serambi Mekah,” pungkas Iskandar Syukri.(Mamad/Rel)