Ustadz Masrul Aidi: Cegah Kemaksiatan di Lingkungan Masing-Masing

Ustadz Masrul Aidi LC. FOTO/YOUTUBE

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ustadz Masrul Aidi LC meminta seluruh warga Kota Banda Aceh menjaga lingkungan masing-masing dari kemasksiatan, termasuk perangkat pemerintahan, mulai dari keuchik, camat sampai walikota.

“Kalau jadi kepala lorong, cegah kemaksiatan di lorongnya, keuchik di desanya, camat di wilayah kecamatan dan walikota di Kota Banda Aceh,” ujar Masrul dalam khutbah Jumat (8/11/2024) di Masjid An-Nur, Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala.

Ratusan jamaah shalat Jumat yang memenuhi masjid sampai area belakang, mendengar secara khidmat khutbah yang disampaikannya secara jelas dan tenang. “Kalau lingkungan sudah bisa mencegah kemaksiatan, maka kehidupan bersyariat akan berjalan dengan baik,” jelasnya.

Dia juga menyinggung jam kerja pegawai negeri atau swasta di Banda Aceh yang seharusya disesuaikan dengan adzan shalat Jumat, paling lambat satu jam sebelumnya. “Seorang pegawai pulang pukul 12.00 siang, maka dia harus menjemput anak atau istri, lalu pulang untuk mandi bersiap menuju masjid,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, maka akan terlambat datang ke masjid untuk shalat Jumat. Dikatakan, dengan adzan shalat Jumat pukul 12.45 WIB, maka pegawai seharusnya diperbolehan pulang pukul 11.45 WIB, sehingga memiliki waktu satu jam menuju masjid.

“Hal ini harus dipikirkan kembali oleh pemerintah dalam mengatur kepulangan pegawai pemerintah, khususya pada hari Jumat,” ujar Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Cot Keueng, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar itu.

Masrul menjelaskan kebijakan seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT dan pemimpin yang adil akan menerima naungan dari Allah SWT di padang mashar nantinya, bukan orang kaya, rajin shalat atau lainnya.

Dari tujuh golongan penerima naungan, katanya, pertama kali disebutkan untuk pemimpin yang adil. Dia mencontohkan, Khalifah Umar bin Khattab jarang melaksanakan shalat sunat, karena lebih memikirkan nasib rakyatnya.

Seperti diketahui, Provinsi Aceh akan segera melaksanakan Pilkada pada 27 November 2024 untuk memilih pemimpin di kabupaten/kota dan provinsi Aceh. Rakyat Aceh, tentuya sangat mengharapkan pemimpin yang adil, seperti dikatakan oleh Ustadz Masrul Aidi itu.(Muh)