Kabarnanggroe.com, Skotlandia – Di Skotlandia sama sekali tidak ada salju untuk keempat kalinya dalam waktu enam tahun terakhir.
The Sphinx, di Cairngorms, yang secara historis merupakan sepetak salju paling tahan lama di seantero negeri Inggris, telah mencair.
Pakar salju Iain Cameron hari Jumat (7/10/2022) melaporkan bahwa gundukan salju tersohor itu sudah lenyap dalam 24 jam terakhir, lansir BBC.
Ini adalah keempat kalinya terjadi dalam enam tahun terakhir, yang mana sebelumnya hanya meleleh sembilan kali dalam 300 tahun terakhir. Cameron mengatakan perubahan iklim merupakan faktor yang mungkin sebagai penyebabnya.
The Sphinx, berada di daerah terpencil Braeriach, sebuah Munro (gunung dalam istilah Skotlandia) setinggi 1.296 meter, semakin sering meleleh kurun 18 tahun terakhir.
Menurut catatan, gundukan salju itu sebelumnya meleleh sepenuhnya pada tahun 1933, 1959, 1996, 2003, 2006, 2017, 2018, 2021 dan sekarang 2022.
Sebelum 1933, diperkirakan terakhir meleleh sepenuhnya pada tahun 1700-an.
“Jadi begitulah adanya. Dipastikan bahwa Skotlandia bebas salju lagi,” cuit Cameron di Twitter. “Bongkahan salju terakhir, Sphinx, sirna dalam 24 jam terakhir.”
Hanya sepekan yang lalu dia melakukan pendakian untuk memeriksa gundukan es itu dan menggambarkan kondisinya “sekarat”.
Cameron, yang tinggal di Stirling, sudah mempelajari gundukan salju di atas Munro di Skotlandia selama 25 tahun dan menulis buku “The Vanishing Ice”, yang disebutnya sebagai “ratapan” atas sirnanya salju dan es yang menghiasi puncak-puncak bukit dan gunung di Skotlandia.
The Sphinx berada di Garbh Choire Mor, sebuah lubang yang dikenal sebagai corrie yang dibentuk oleh es atau gletser selama zaman es terakhir.
Garbh Choire Mor digambarkan sebagai corrie paling bersalju di Skotlandia, disebabkan banyaknya salju dan es yang dapat ditahannya bahkan selama bulan-bulan musim panas.
The Sphinx adalah nama rute pendakian di dekat gundukan salju atau es itu.
Klub Pendaki Gunung Skotlandia mulai mencatat nasib tambalan itu pada tahun 1840-an dan baru-baru ini para ilmuwan dan ahli ekologi telah mengumpulkan informasi.
Scottish Mountaineering Club mulai memperhatikan gundukan salju dan es itu pada tahun 1840-an dan belum lama ini para pakar ekologi dan ilmuwan mengumpulkan banyak informasi tentangnya.
Dalam riset Cameron lain, sebuah laporan yang diamanatkan oleh Cairngorms National Park Authority dan diterbitkan pada Juli 2020, dikatakan bahwa lapisan salju yang menipis dan keawetannya yang lebih singkat sudah terpantau di pegunungan Cairngorm sejak musim dingin tahun 1983-1984.
Para peneliti juga mencatat adanya tren cuaca yang lebih hangat sejak tahun 1960-an, dan memperkirakan di era 2080-an kemungkinan ada tahun-tahun di mana salju dan es di puncak Cairngorm hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali.(Hidcom/*)