Duel Sengit di Pembukaan Sepak Bola PON XXI: Antusiasme Memuncak di Stadion H Dimurthala

Para pemain tim Aceh menyapa para penonton, usai pertandingan versus Banten, 3-2 pada laga pembukaan sepakbola PON XXI di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Rabu (4/9/2022) malam. FOTO/ MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh Pertandingan pembukaan sepakbola PON XXI di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh pada Rabu (4/9/2022) sore dan malam dipenuhi beragam suasana dan aksi penonton. Mulai dari korek api disita petugas, teriakan penonton sampai menonton pertandingan dari atas atap gedung SMKN 5 Banda Aceh.

Pada sore hari, tim PON Jawa Barat yang bertanding dengan Sulawesi Selatan berlangsung sengit, tribun penonton tidak terisi seluruhnya, khususnya untuk kelas ekonomi yang berada di sisi kanan dan kiri lapangan. Tetapi, untuk tribun utama, terus terisi penuh jelang pertandingan berakhir, ternyata mereka menunggu pertandingan Aceh melawan Banten pada malam hari, pukul 20.15 WIB.

Pada pertandingan pertama, antusiasme penonton sangat tinggi, setiap pemain menggiring bola, penonton berteriak, gol-gol, walaupun tidak gol. Akhirnya, teriakan penonton terwujud, seusai pemain Sulawesi
Selatan Suharman berhasil menjebol gawang Jabar yang dijaga Sujarmin pada babak pertama menit ke-9.

Pertandingan yang awalnya berada di bawah teriknya matahari, berubah menjadi gelap disertai hujan gerimis dan hembusan angin kencang saat memasuki pertengahan babak pertama. Sehingga, ikut menumbangkan plang
PON di sisi lapangan.

Dua pemain Jabar memindahkan kembali plang nama itu yang masuk ke lapangan ke tempat semula sebelum pertandingan dilanjutkan. Suasana tribun penonton semakin gemuruh, saat kedua tim saling melakukan serangan dengan permainan tempo tinggi, dimana kedua tim saling berjibaku dalam merebut bola.

Para penonton dari tribun utama memberikan motivasi kepada pemain Aceh saat pertandingan versus Banten, dimenangkan Aceh 3-2 pada laga pembukaan sepakbola PON XXI di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Rabu (4/9/2022) malam. FOTO/ MUHAMMAD NUR

Sejumlah insiden sempat muncu di dalam lapangan, sehingga wasit harus mengeluarkan sejumlah kartu kuning untuk meredam ketegangan para pemain, seusai dua pemain saling sikut.

Dalam pertandingan ini, wasit bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan pemain dari dua kubu. Puncaknya, seorang pemain Sulawesi Selatan diberi kartu merah seusai mentekel keras seorang pemain Jabar di luar kotak penalti pada babak kedua menit ke-64.

Praktis, Sulsel harus bermain dengan 10 orang dan Jabar memanfaatkan kesempatan itu untuk menjebol gawang Sulsel yang dijaga oleh Teguh Wardana. Sepanjang babak kedua, para pemain Sulsel mulai kelelahan mempertahankan gawangnya dari gempuran Jabar.

Dimana, saat berjibaku merebut atau mempertahankan bola, pemain Sulsel langsung terjatuh, bahkan penjaga gawang terjatuh sendiri seusai menahan tembakan bola dari pemain Jabar tanpa sentuhan pemain.

Pada saat ini, sejumlah penonton berteriak, ‘jadi artis saja’ dan ganti, ganti. Tetapi, penjaga gawang Sulsel itu sambil berjalan terpincang-pincang, tetap menjaga gawangnya, dengan bola ditendang pemain lainnya ke tengah lapangan.

Posisi saat itu, Sulsel masih unggul 1-0 atas Jabar dan insiden terjatuh terus terjadi jelang pertandingan berakhir, dengan tujuan pemain Sulsel menghabiskan waktu sambil mempertahankan skor kemenangan.

Pertandingan tuan rumah Aceh versus Banten pada laga pembukaan sepakbola PON XXI dimenangkan Aceh 3-2, di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Rabu (4/9/2022) malam. FOTO/ MUHAMMAD NUR

Tetapi, upaya itu tidak berhasil, pemain Jabar, Muhammad Afif Fatoni berhasil menjebol gawang Sulsel pada menit ke-81 seusai terjadi kemelut di depan gawang dan pemain Sulsel sempat memprotes, tetapi diabaikan oleh wasit. Sehingga, pertandingan ditutup dengan hasil imbang 1-1.

Seusai pertandingan, hanya sebagian penonton yang keluar dari tribun, selebihnya tetap berdiam di tribun walau pintu masuk sudah ditutup pada pukul 18.00 WIB. Saat keluar, penonton yang koreknya diambil oleh petugas, mengambil kembali koreknya, karena ada aturan, dilarang merokok di dalam stadion.

Sementara itu, dalam pertandingan kedua, pukul 20.15 WIB, Aceh versus Banten berlangsung seru dengan tempo permainan tinggi, apalagi Aceh didukung oleh penonton yang memenuhi tribun dengan jumlah 7.000-8.000 orang sesuai kapasitas stadion.

Para penonton terus berdatangan seusai pertandingan pertama, sehingga sejumlah ruas jalan harus ditutup oleh petugas kepolisian. Area parkir darurat pun dibuka untuk menampung kendaraan roda dua atau empat, mulai dari SDN 24  Banda Aceh sampai area dekat Taman Ratu Safiatuddin.

Bagi yang terlambat datang, tentunya tidak kebagian lagi kursi di tribun, sehingga harus mencari cara untuk menonton pertandingan. Beberapa orang harus naik ke atap lantai dua SMKN 5 Telkom Banda Aceh, atau sejumlah tempat tinggi lainnya di area seputaran stadion, termasuk warung kopi sebelah stadion.

Sedangkan di dalam stadion yang sudah penuh sesak dengan manusia, menunjukkan tingginya dukungan ke tim sepakbola PON XXI Aceh. Suara gemuruh, ‘Aceh’ atau ‘Aceh ku’ terus bergema sepanjang pertandingan, bahkan mengalahkan suara mix dari panitia. Kondisi itu terus berlangsung sampai akhir pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Aceh, 3-2 walau setempat tertinggal 1-0 dari Banten.

Tim Banten sempat mengejutkan penonton, dengan golnya pada menit ke-10 oleh Agil Candida Ramadan. Tetapi hanya bertahan enam menit, setelah pemain Aceh, Tifatul Ulfi menjebol gawang Banten. Tidak perlu menunggu lama, hanya berselang delapan menit, Akmal Juanda berhasl menjebol gawang Banten yang dikawal Alfat Galih.

Skor 2-1 bertahan sampai akhir babak pertama. Memasuki babak kedua, tim Aceh terus berupaya menggedor pertahanan Banten, Tetapi di tengah-tengah keasyikan menyerang, Banten berhasil melakukan serangan balik untuk menyamakan kedua pada menit ke-62 oleh Dafiq Firdaus.

Lagi-lagi, Aceh kembali berhasil membalikkan keunggulan, Akmal Junda kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-69 dengan hasil 3-2 sampai akhir pertandingan. Untuk sementara, Aceh memimpin klasemen dengan poin tiga disusul Sulawesi Selatan dan Jabar mendapat poin satu, serta Banten masih nol.

Sementara itu, sepanjang pertandingan juga sempat ada sejumlah insiden, seperti pemain Banten menarik baju atau rambut pemain Aceh. Sejumlah tekel keras juga dilayangkan pemain Banten terhadap pemain Aceh, yang tentunya juga dibalas dalam beberapa kesempatan.

Walau pertandingan dalam tempo tinggi, kedua kubu saling bersalaman dan pemain Aceh menyapa para penonton yang sudah memberi dukungan tinggi kepada mereka, sehingga berhasil memenangkan pertandinga.

Semoga, pada pertandingan berikut, melawan Sulawesi Selatan pada Sabtu (7/9/2024), malam, Aceh kembali memenangkan pertandingan, sehingga dapat melaju ke perempat final yang akan dimainkan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.(Muh)