Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ribuan warga memadati Krueng Lampaseh Kota Banda Aceh, untuk menyaksikan aneka lomba rakyat dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80, yang digagas oleh Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, berbagai perlombaan tradisional tersebut yakni lomba pukul bantal, panah busu, main galah, hingga tangkap bebek di sungai, Minggu (17/8/2025),
Kegiatan tersebut semakin meriah dengan hadirnya Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST, serta Kadispora Banda Aceh, Reza Kamilin.
Dari semua lomba, tangkap bebek dan pukul bantal menjadi daya tarik utama yang memancing sorak sorai warga. Dalam lomba pukul bantal, dua peserta duduk di atas batang kayu yang dipasang melintang di sungai, lalu saling duel menggunakan bantal. Peserta yang kehilangan keseimbangan dan tercebur dinyatakan kalah.
Sementara itu, lomba tangkap bebek berlangsung seru ketika sejumlah ekor bebek dilepaskan ke sungai oleh Daniel bersama tamu undangan. Sejumlah peserta langsung turun ke air setinggi pinggang untuk memburu bebek, membuat penonton bersorak histeris melihat aksi kocak para peserta yang saling berebut.
Pada kesempatan itu, Daniel Abdul Wahab mengatakan, momentum kemerdekaan tidak hanya sebatas perayaan seremonial, tetapi juga sarana untuk mengingat jasa para pahlawan.
“Mereka telah berjuang dengan keringat, air mata, bahkan darah demi meraih kemerdekaan yang hari ini kita nikmati. Maka tugas kita adalah menjaga, merawat, dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif,” ujarnya.
Politisi Partai NasDem itu menyatakan, perayaan kemerdekaan juga harus dirayakan dengan sukacita, salah satunya melalui lomba rakyat.
“Di balik tawa dan keceriaan, lomba ini mengajarkan kita banyak hal. Pukul bantal mengajarkan kita untuk sportif, meski jatuh tetap tertawa.
Tangkap bebek mengingatkan kita bahwa rezeki harus diusahakan dengan semangat. Dan semua lomba ini menumbuhkan kebersamaan serta rasa persaudaraan di antara kita,” ungkapnya.
Suasana sore itu pun penuh kegembiraan, diwarnai tawa, sorakan, dan kebersamaan warga yang turut menyemarakkan peringatan kemerdekaan dengan cara sederhana namun penuh makna.(Wahyu)
