Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Al Dhaheri sempat mengunjungi Kapal PLTD Apung di Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh pada Senin (10/3/2025) siang.
Ditemani Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan sederetan pejabat teras Pemko Banda Aceh, seperti Kepala Dinas Pariwisata Said Fauzan.
Kapal PLTD Apung telah menjadi bukti sejarah, betapa dahsyatnya tsunami yang menerjang Provinsi Aceh pada pagi 26 Desember 2004 silam.
Abdullah Salem sempat melihat sisi dalam Kapal Apung yang telah mendapat renovasi beberapa kali, sehingga tidak terlihat usang walau sudah hampir 21 tahun berada di bekas pertapakan rumah warga.
Dia berharap para wisatawan yang datang ke Aceh dapat berkunjung ke Kapal Apung yang telah menjadi salah satu kawasan wisata di Banda Aceh.
“Saya berdiri di depan Kapal PLTD Apung ini yang berperan penting sebagai saksi tsunami yang menyeret kapal ini sejauh kurang lebih lima kilometer dari pantai,” kata Abdullah Salem di PLTD Apung, Senin (10/3/2025).
Dia menyatakan akan mengajak wisatawan global datang ke Indonesia untuk mengunjungi Aceh melihat kapal ini karena banyak hal yang menakjubkan untuk dipelajari, sehingga dapat terhindar dari kejadian seperti ini lagi.
“Mereka harus datang dan mengunjungi Aceh untuk melihat kapal ini, karena banyak pelajaran yang menakjubkan untuk dipelajari dan menghindari kejadian seperti orang-orang yang telah merasakan langsung tsunami,” katanya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal akan terus berkomitmen membenahi fasilitas publik, museum, dan tempat-tempat kunjungan wisatawan di Kota Banda Aceh.
Illiza juga berharap melalui kerja sama dengan UEA ini bisa berlanjut untuk membangun Aceh lebih baik lagi di masa mendatang. Sehingga Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh akan menjadi pusat pembangunan investasi di Aceh, katanya.
Sementara itu, berdasarkan data 2023 dan 2024, kunjungan ke Kapal PLT Apung mengalami penurunan. Pada 2023, sebanyak 334.349 wisatawan lokal, nasional dan asing datang ke Kapal Apung. Namun, pada 2024, turun menjadi 275.576 orang.
Sebaliknya, kunjungan ke Museum Tsunami di Jl Sultan Iskandar Muda, dekat Blang Padang, Banda Aceh mengalami peningkatan. Dari 289.410 orang pada 2023 menjadi 326.680 orang pada 2024.
Selain itu, kunjungan ke situs tsunami lainnya, boat di atas rumah di Lampulo, Banda Aceh mengalami penurunan, dari 75.565 orang pada 2023 menjadi 64.097 pada 2024.(Muh)