Kabarnanggroe.com, Sabang – Dalam upaya bersama untuk mengendalikan inflasi, Pemerintah Kota (Pemko) Sabang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menandatangani Kerjasama Antar Daerah (KAD).
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Sabang, Andri Nourman, dan Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, di Ruang Rapat Pulau Klah, Kantor Wali Kota Sabang, Jumat (25/10/2024) malam.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman menyampaikan, kerja sama tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mengendalikan harga di wilayah Sabang dan Aceh Besar.
“Kami atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Sabang mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan kehadiran Bapak Pj Bupati Aceh Besar beserta rombongan. Kerja sama ini adalah langkah bersama untuk menekan inflasi daerah,” ujarnya.
Menurutnya, perbedaan harga pasar di setiap daerah, termasuk di Sabang, disebabkan oleh inflasi yang harus diatasi untuk menjaga keseimbangan harga.
“Dengan upaya yang tepat, kita mampu mengatasinya, sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Semoga dengan penandatanganan MoU ini, masalah inflasi bisa lebih teratasi,” jelasnya.
Andri Nourman menjelaskan, hampir seluruh kebutuhan pokok masyarakat Sabang didatangkan dari daratan Aceh dan daerah lain. Meskipun demikian, masyarakat Sabang terus berupaya memproduksi hasil pertanian seperti palawija, kelapa, dan cokelat dengan dukungan Dinas Pertanian setempat, termasuk penyuluhan dan pemberian bibit.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM menyatakan dukungannya dalam membantu pengendalian inflasi di Sabang dan Aceh Besar. Menurutnya, kelancaran transportasi laut dari Ulee Lheue, Banda Aceh, menuju Sabang merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
“Jika transportasi tidak lancar, hal ini akan mempengaruhi harga pasar dan merugikan pengusaha angkutan. Oleh karena itu, dinas terkait harus berperan aktif agar inflasi dapat terkendali,” kata Iswanto.
Ia juga menekankan pentingnya Pasar Lambaro di Aceh Besar sebagai pusat transaksi kebutuhan pokok yang tidak hanya melayani masyarakat Aceh Besar, tetapi juga Kota Banda Aceh. “Aceh Besar juga telah menjalin kerja sama serupa dengan Kabupaten Aceh Tamiang, dan stabilitas inflasi masih terjaga,” ungkapnya.
Iswanto menyebutkan bahwa Pemkab Aceh Besar turut membuka pasar murah di kecamatan-kecamatan, serta membangun saluran air untuk petani melalui pompa sumur bor.
“Harapan kami, kerjasama ini membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat di Sabang, Aceh Besar, dan Aceh secara keseluruhan. Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar (Basajan) adalah ibarat satu keluarga yang tak terpisahkan,” pungkasnya.(WD/*)