Daerah  

Ketua Komisi I DPRK Minta Instansi dan Lembaga Vertikal Salurkan Zakat melalui Baitul Mal Banda Aceh

Ketua Komisi 1 DPRK Banda Aceh, Ramza Harli SE

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Ramza Harli SE, meminta kepada seluruh pimpinan instansi dan lembaga vertikal, BUMN, lembaga keuangan dan perbankan untuk menyalurkan zakat dan infaq pegawai (karyawan) melalui Baitul Mal Kota Banda Aceh.

Hal tersebut disampaikannya usai rapat bersama dengan Baitul Mal terkait tentang usulan kegiatan program tahun 2023, di ruang rapat gedung DPRK Banda Aceh, Kamis (24/11/2022).

Kata Ramza, dalam rapat tadi didapatkan keterangan dari Plh. Ketua Baitul Mal Kota Banda Aceh, Surya, selama ini instansi vertikal, BUMN dan lembaga perbankan yang beroperasi di Kota Banda Aceh mengumpulkan dan menyalurkan sendiri zakatnya.
“Padahal, menurut aturan instansi dan lembaga vertikal, BUMN dan Perbankan yang beroperasi di wilayah Kota Banda Aceh, zakat karyawan wajib disalurkan melalui Baitul Mal Kota Banda Aceh,” ungkapnya.

“Kami punya kewajiban untuk mengingatkan kepada pimpinan instansi vertikal, BUMN dan perbankan atas tanggung jawab mereka untuk menyalurkan zakat dan infaq karyawan melalui Baitul Mal Kota Banda Aceh, meski sumber gaji atau pendapatan mereka dari APBN atau sumber lain,” sambungnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga berharap kepada Badan Baitul Mal Kota Banda Aceh agar melakukan upaya jemput bola dalam mengumpulkan zakat, infaq dan shadakah kepada instansi dan lembaga vertikal yang ada di Kota Banda Aceh.
“Datangi dan lakukan pendekatan serta berikan penjelasan dengan persuasif agar mereka memakluminya”, harapnya.

Persentase penerimaan zakat ditahun 2022 ini sebut Ramza tidak meningkat, diperkirakan hingga akhir tahun nanti hanya berkisar sebesar Rp. 15 Milyar. Sumber zakat tersebut terbesar dari gaji pegawai dan berbagai kegiatan dari sumber APBK Kota Banda Aceh.

“Sebenarnya menurut perkiraan bila dilakukan jemput bola ke seluruh kalangan para muzakki seperti pengusaha, pedagang, dokter dan instansi vertikal, potensi zakat dan infaq ini lebih besar lagi, bisa mencapai diatas 20 Milyar lebih”, terangnya

“Selama ini para muzakki menyalurkan zakatnya sendiri bila tidak ada upaya jemput bola. Kedepan kita harap para komisioner Baitul Mal bekerja lebih giat lagi dalam mengumpulkan zakat. Bagaimanapun juga sumber zakat ini bila jumlahnya besar, bisa memberantas kemiskinan”, terangnya.

Ramza memberi dukungan penuh kepada Baitul Mal dalam membuat program penyaluran kepada penerima zakat, salah satu contoh program bantuan pembangunan rumah dhuafa. Contoh lainnya program bantuan modal usaha.
“Kita berharap dengan program bantuan modal usaha ini bisa mendorong bagi masyarakat miskin untuk berusaha lebih giat lagi. Bila mau berusaha dengan sungguh-sungguh Insya Allah akan bangkit dari kesusahan dan kemiskinan. Kita berharap nantinya dari penerima zakat (mustahik) bisa menjadi pemberi zakat (muzakki)”, tutup politisi Partai Gerindra ini.(Mar)