Pameran Foto 20 Tahun Tsunami Aceh Resmi Dibuka di Museum Tsunami

M. Syahputra Azwar, Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh didampingi Ketua PFI Aceh M Anshar dan perwakilan Kedutaan Besar Turki, Resat Ugur Karacan memotong pita tanda dibukanya pameran foto 20 Tahun gempa dan tsunami Aceh 2004 di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Selasa (24/12/2024). FOTO/PFI ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pameran foto 20 tahun tsunami Aceh dengan menampilkan seratusan gambar bersejarah bertajuk “Dua Dekade Kenangan dan Harapan” resmi dibuka di Museum Tsunami Aceh mulai Selasa (24/12/2024). Pameran ini menampilkan hasil bidikan menakjubkan mantan fotografer Harian Serambi Indonesia yang kini bertugas di media Pos Aceh, Bedu Saini.

Pameran foto dibuka secara resmi oleh Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar didampingi Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, M Anshar. Turut dihadiri perwakilan Kedutaan Besar Turki di sela-sela kunjungannya ke Museum Tsunami. Turki termasuk salah satu negara pemberian bantuan kepada Aceh, bahkan Recep Tayyip Erdogan yang saat itu masih menjadi Perdana Menteri Turki mengunjungi Aceh.

Deputy Chief of Mission Consellor, Embassy of Republic of Türkiye atau perwakilan Kedubes Turki ke Aceh, Reset Ugur Karacan mengaku terharu melihat pameran foto yang diabadikan sejumlah fotografer jurnalis di Aceh. “Foto-foto yang dipamerkan ini membawa kita kembali ke momen-momen kemanusian kala itu. Kita semua ingat bagaimana dunia bersatu untuk membantu Aceh,” ujarnya.

Perwakilan Palang Merah Turki, Mr Ismail Hakki Turung (kiri) didampingi perwakilan Kedubes Turki, Resat Ugur Karacan melihat hasil bidikan foto pameran tsunami di depan fotografer Bedu Saini (kanan) di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Selasa (24/12/2024). FOTO/PFI ACEH

Hal senada juga disampaikan Goodwill Ambassador of the Turkish Red Crescent atau Duta Palang Merah Turki, Mr Ismail Hakki Turung yang ikut memberi rasa simpati dan kekagumannya terhadap perkembangan masyarakat Aceh saat ini. Tak sengaja, Ismail menemukan foto dirinya yang diambil pada tahun 2005 saat pertama kali datang ke Aceh untuk memberikan bantuan.

Fotonya diabadikan oleh Bedu Saini, fotografer senior yang pada 26 Desember 2004 ikut langsung mengabadikan detik-detik tsunami terjadi, bahkan anggota keluarganya ada yang menjadi korban tsunami. Fotografer satu ini yang dikenal piawai dalam mengambil momen-momen penting telah mendapat seabreg penghargaan, bukan hanya tingkat provinsi, tetapi juga nasional.

Sedangkan Ketua PFI Aceh, M Anshar, menjelaskan pameran ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Tsunami Aceh. Disebutkan, pameran foto ini untuk memberitahu generasi muda, khususnya kelahiran sesudah tsunami tentang dahsyatnya bencana tsunami.

“Foto-foto yang ditampilkan ini juga sebagai saksi bisu perjalanan panjang Aceh dalam memulihkan diri dari bencana yang telah menggetarkan dunia,” kata M Anshar. Fotografer Hr Serambi Indonesia ini dikenal memiliki talenta tinggi dalam mengabadikan sebuah momen, termasuk ikut mengabadikan kehancuran yang diakibatkan oleh gempa dan tsunami Aceh.

Sementara itu, pameran ini menampilkan 93 foto yang mengabadikan momen-momen mencekam saat bencana gempa dan tsunami, serta 50 foto yang menggambarkan perjuangan masyarakat Aceh bangkit dari keterpurukan. Setiap foto menceritakan kisah haru dan semangat pantang menyerah dari para korban tsunami yang kehilangan anak, suami, istri atau anggota keluarga lainnya.

“Melalui pameran ini, masyarakat Aceh dan dunia kembali diingatkan akan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam menghadapi sebuah bencana. Pesan yang ingin disampaikan, meskipun pernah terpuruk, Aceh berhasil bangkit,” ujar Anshar. .

Pameran foto ini merupakan salah satu rangkaian peringatan 20 tahun tsunami yang dilaksanakan Pemerintah Aceh. Pameran ini akan berlangsung hingga 27 Desember 2024. Pengunjung dapat menyaksikan langsung pameran foto pada jam operasional Museum Tsunami Aceh.(Muh)*