PFI Aceh Gelar Pameran Foto 2 Dekade Tsunami Aceh

Seorang pegunjung melihat pameran foto 20 tahun gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu yang digelar Pewarta Foto Indonesai Aceh, di Museum Tsunamai, Banda Aceh, Senin (23/12/2024). FOTO/PFI ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto bertajuk “2 Dekade Kenangan dan Harapan” untuk memperingati 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh. Pameran tersebut akan berlangsung hingga 27 Desember 2024 mendatang, di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Senin (23/12/2024).

Ketua PFI Aceh, M Anshar menjelaskan, pameran tersebut bertujuan untuk mengenang peristiwa tragis yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, sekaligus menampilkan perjalanan panjang pemulihan Aceh selama dua dekade terakhir.

“Kami ingin menghadirkan cerita yang utuh, mulai dari kesedihan akibat bencana, perjuangan masyarakat untuk bangkit, hingga harapan yang terus tumbuh untuk masa depan,” ujanya.

Pewarta Foto Indonesai Aceh menggelar pameran foto 20 tahun gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu di Museum Tsunamai, Banda Aceh, Senin (23/12/2024). FOTO/PFI ACEH

Menurut Anshar, pameran tersebut menampilkan puluhan foto yang merekam momen-momen penting, mulai dari evakuasi pasca-tsunami hingga pembangunan kembali Aceh. Foto-foto tersebut diambil oleh pewarta foto yang menjadi saksi langsung tragedi dan pemulihan, menjadikan pameran ini kaya akan nilai sejarah dan emosional.

“Setiap karya yang ditampilkan adalah bentuk penghormatan kepada para korban sekaligus pengingat bagi kita semua akan pentingnya solidaritas dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” tambah M Anshar.

Sejumlah mobil terjebak tsunami di Jalan T Panglima Polem, Banda Aceh, Minggu 26 Desember 2004 lalu. Ratusan ribu orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Aceh. FOTO/BEDU SAINI

Ia mengungkapkan, pameran tersebut terbuka untuk umum secara gratis. PFI Aceh berharap masyarakat luas dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari sejarah dan terinspirasi oleh kekuatan masyarakat Aceh.

“Museum Tsunami Aceh, sebagai lokasi pameran, dipilih karena menjadi simbol pengingat tragedi sekaligus pusat edukasi mitigasi bencana,” imbuhnya.

M Anshar berharap, masyarakat Aceh dan pengunjung dari luar daerah dapat melihat dan menghadiri pameran tersebut dengan membawa serta keluarga dan sahabat untuk mengenang masa lalu sekaligus menanamkan harapan untuk masa depan.

Ketua PFI Aceh M Anshar

“Kami dari PFI Aceh akan terus berupaya menyuarakan cerita-cerita penting melalui karya visual, dan pameran ini menjadi salah satu wujud dari misi itu,” pungkasnya.(WD)