Tui Jeuringei Pesona Alam Tersembunyi di Kaki Seulawah Dara yang Layak Dikunjungi

Tui Jeuringei Pesona Alam

Kabarnanggroe.com, Sigli – Latar belakang lereng dengan pepohonan hijau dan gumpalan awan di kaki Gunung Seulawah Dara akan “menyergap” mata begitu tiba di Tui Jeuringei, kawasan Rajui, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Tui Jeuringei merupakan sebuah tempat dengan destinasi alam yang masih asri dan belum ramai dikunjungi wisatawan.  Lokasinya tidak jauh dari jalan nasional Medan-Banda Aceh, di sisi kiri jalan terdapat pintu gerbang masuk yang bertuliskan Waduk Rajui. Jaraknya cukup dekat, dari Kota Sigli hanya membutuhkan waktu 40 menit berkendara untuk tiba di Tui Jeuringei.

Selama ini kunjungan wisatawan lokal banyak terhenti di kawasan Waduk Rajui, yang kerap dijadikan tujuan untuk bersantai sambil menikmati panorama alam. Mereka yang hobi melempar kail juga kerap merasakan sensasi memancing ikan air tawar di lokasi waduk ini.

Padahal jika mau menelusuri akses jalan dengan jarak kurang lebih 10 menit, tidak jauh di atas waduk tersebut, akan ditemui sebuah area sungai berdinding bebatuan yang dikelilingi rimbun pepohonan.

Letaknya terjangkau, walau sedikit menanjak. Akses jalan yang sudah beraspal dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

Objek wisata alam Tui Jeuringei, Padang Tiji, Pidie.

Tui Jeuringei merupakan merupakan sebuah aliran sungai yang diapit oleh tebing-tebing bebatuan. Kontur kawasan membentuk sebuah terusan bak Grand Canyon dengan genangan air yang jernih.  Dengan suguhan pemandangan, perbukitan, pepohonan rindang, serta tanaman, semak belukar yang asri dan gugusan dinding batu mengelilingi aliran sungai yang airnya sangat jernih.

Pengunjung dapat berenang di aliran sungai, menyusuri bebatuan, menjadikan Tui Jeuringei. Lokasi ini sangat cocok bagi mereka yang suka dengan wisata alam, pegiat outdoor atau yang ingin menikmati indahnya sungai dan panorama tebing. Selain itu, Tui Jeuringei juga cocok dijadikan tujuan wisata bersama keluarga dan handai taulan.

Potensi alam tersebut telah membuat pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pidie melakukan inventarisir pemetaan lokasi Tui Jeuringei sebagai objek wisata yang harus dikembangkan.

“Secara aspek pelayanan umum, seperti jalan dan pemukiman penduduk, Tui Jeuringei, sangat cocok sebagai tempat wisata alam untuk keluarga,” kata Kadisparpora Pidie, Edy Saputra.

Dia meminta kepada masyarakat dan para pengunjung untuk dapat bersama menjaga potensi yang dimiliki Pidie, terutama dalam hal pengelolaan sampah dan lingkungan sekitar lokasi wisata.

“Tidak ada orang yang datang hanya untuk melihat sampah, tentu kita jauh-jauh datang untuk menikmati pemandangan indah dan bersih. Mari kita jaga alam ini, tanpa merusak lokasi wisata dengan sampah yang kita bawa,” tutur Edy.

Menurut Edy, dalam mengembangkan sebuah objek wisata, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Selain upaya dari pemerintah, masyarakat setempat juga perlu terlibat dalam pembangunan.

Di era saat ini, objek wisata memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan peningkatan jumlah wisatawan, kebutuhan juga meningkat, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk berjualan di lokasi, seperti yang telah dilakukan di daerah lain.

Namun, untuk menjaga keaslian lokasi wisata, pengunjung juga harus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Mari kita jaga kelestarian alam ini dan biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Jika kita menjaga alam dengan baik, kita dapat menikmatinya dengan nyaman dan tenang,” ungkap Edy. (Adv)