Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Plt Sekda Aceh, Muhammad Nasir SIP MPA melantik 23 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.(PPIH) 2025 di Aula Jeddah, Asrama Haji Banda Aceh, Selasa (22/4/2025) pagi.
Datang mewakili Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang berhalangan hadir, M Nasir juga memantau makanan jamaah haji dan menanam pohon matoa di depan Asrama Haji asal Papua, bagian dari satu juta tanam pohon di seluruh Indonesia oleh Kementerian Agama RI.
Saat menyampaikan kata sambutan, M Nasir menyatakan para petugas PPIH memiliki tugas mulia dalam melayani para jamaah haji yang berjumlah 4.378 orang dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Kuota ini telah meliputi jamaah haji reguler, jamaah lansia, KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), dan petugas haji daerah (PHD) yakni PPIH. Panitia ini bertanggung untuk mengatur dan mengawasi penyelenggaraan ibadah haji, dari tingkat pusat, daerah hingga di Arab Saudi.
M Nasir mengatakan kloter haji pertama pada 18 Mei 2025 dan terakhir yang terbang melalui Embarkasi Aceh, Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar pada 30 Mei 2025.

Dia menegaskan petugas PPIH harus menjalakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), sehingga para jamaah haji Aceh mendapat pelayanan terbaik saat melaksanakan Rukun Islam kelima tersebut.
Plt Sekda Aceh ini yang datang pukul 09.35 WIB juga menyinggung tentang lamanya masa tunggu ibadah haji yang sudah sampai 35 tahun. Dikatakan, Pemerintah Aceh akan terus berupaya meminta tambahan kuota dari pemerintah pusat, sehingga masa tunggu dapat dipangkas.
Dikatakan, warga Aceh merupakan yang paling antusias ingin melaksanakan ibadah haji, sehingga sudah sewajarnya pemerintah pusat menambah kuota haji untuk daerah yang melaksanakan syariat Islam ini. Dia berharap, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, sehingga menjadi haji mabrur
M Nasir juga menyinggung tentang ibadah umrah melalui sejumlah biro travel di Aceh dan akan segera memanggil mereka untuk menetapkan kembali embarkasi umrah yang harus dilaksanakan di Bandara Sultan Iskandar Muda.
“Kami akan segera memanggil para pemilik biro travel agar dapat memanfaatkan embarkasi Bandara Sultan Iskandar Muda, bukan sebaliknya, melalui Kota Medan, Sumatera Utara,” ujarnya.

Sementara itu, petugas PPIH terdiri dari koordinator, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dengan Ketua PPIH Azhari, Wakil Ketua PPIH Munawar dan Sekretris Arijal.
Lainnya, terdiri dari Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Seksi, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No 377/2025 tentang Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi 1446 H/2025.
Selain itu, penanaman pohon Matoa (pometia pinnata), tanaman asli Papua dengan tingginya bisa mencapai 18 meter dan diameter 100 cm akan membuat sekitarnya rindang dengan akar yang kuat, tak mudah tumbang diterpa kencangnya angin di daerah ini.
Matoa juga memiliki kemampuan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, menghasilkan oksigen, mencegah erosi, dan memperbaiki kualitas tanah, sehingga
Salah seorang panitia penanaman satu juta pohon Matoa mengatakan pohon ini akan mulai berbuah lima tahun setelah tanam dengan rasa buah manis. Matoa juga akan menyimpan denyut kehidupan yang lebih dari sekadar hijau, tetapi juga sebagai penjaga harapan manusia.

Buahnya pun memiliki cita rasa yang tak lazim, seolah memadukan manisnya lengkeng dengan aroma menggoda durian, menyapa lidah dengan percaya diri. Sedangkan kayunya, kokoh namun ringan, siap diolah menjadi karya, dari konstruksi sederhana hingga kerajinan tangan.
Matoa merupakan tanaman yang tersebar secara luas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Melanesia. Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun. Kita tunggu saja pohon Matoa di depan Asrama Haji Banda Aceh saat era kepemimpinan Aceh berikutnya.(Muh)