Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pasca pandemi Covid-19 berlalu, umat Buddha etnis Tionghoa melaksanakan perayaan Imlek secara antusias dan khidmat, perayaan imlek dalam penanggalan Cina pergantian tahun baru cina (imlek) 2574 Kongzili tahun ini pergantian dari tahun macan ke tahun kelinci air.
Pantauan posaceh.com, sejak pukul 07.00 warga Tionghoa mulai ke Vihara Dharma Bhakti dan melakukan berbagai macam ritual.
Pembimbing masyarakat Buddha, Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Ketut Panji Budiawan mengatakan, pasca covid-19 jemaat Dharma Bhakti sangat antusias melaksanakan ibadah imlek.
“Dari tahun 2019 sejak covid ritual imlek tidak dilaksanakan jadi tahun ini umat kami cukup antusias melakukan ritual terkait dengan perayaan imlek,” katanya, Minggu (22/1/2023).

Panji mengatakan, perayaan imlek tahun ini identik dengan tahun Kelinci air yang melambangkan penuh keberuntungan, pelimpahan rezeki dan kedamaian. Selain itu tahun Kelinci juga melambangkan kesuksesan, dan kerukunan, kesetiakawanan tanpa ada musuh dan saling bantu membantu serta tidak ada rasa egois antar sesama.
“Umat kami memaknai penuh keberuntungan, karena setiap tahun pasti rejeki ada plus minusnya, kami berharap semua umat manusia tentunya warga Tionghoa lebih baik kesehatan, makin bertambah rezekinya berlimpah,” kata Panji.
Terkait toleransi kata Panji, dirinya sangat terkesan terhadap cara masyarakat Aceh saat menghargai perbedaan antar umat beragama. Menurut Panji, sejak puluhan tahun lalu, hingga kini tidak pernah terjadi konflik saat warganya melakukan ibadah.
“Secara pribadi sangat toleran, saya bertugas hampir empat tahun, belum pernah saya dengar ada gesekan yang membuat kami nggak nyaman untuk ibadah, situasi kondusif ini hendaknya dirawat dan terus dipertahankan,” pungkasnya.