Banda Aceh Bertekad jadi Peserta dan Tuan Rumah Terbaik PKA VIII

Rapat koordinasi dan pembahasan kesiapan Banda Aceh sebagai peserta dan tuan rumah PKA VIII di ruang rapat Walikota Banda Aceh, Jumat (20/10/2023). Foto: Dok Disdikbud Banda Aceh.

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh berusaha maksimal dan meraih yang terbaik sebagai peserta dan tuan rumah Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VIII yang akan digelar di Banda Aceh 12 – 18 November 2023.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh telah melakukan rapat koordinasi dan pembahasan kesiapan Pemko Banda Aceh sebagai peserta dan tuan rumah PKA VIII di Ruang Rapat Wakil Walikota, Jumat (20/10/2023).

Rapat koordinasi dan pembahasan tersebut dihadiri Penjabat (Pj) Ketua TPPKK, Pj Sekda Kota Banda Aceh, Pj Ketua DWP, asisten pemerintahan keistimewaan dan kesejahteraan rakyat sekretariat daerah, asisten perekonomian dan pembangunan, para kepala dinas dan sejumlah kepala UPTD.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Banda Aceh, Sulaiman Bakri, S.Pd, M. Pd mengatakan pada PKA VIII ini ada lima rangkaian kegiatan yang akan ikuti.

“Rangkaian kegiatannya yaitu Lomba PKA, semua lomba diikuti Banda Aceh. Kemudian Pameran anjungan dengan tema Linimasa Bandar Aceh Darussalam. Pawai budaya dengan konsep Meusyuhu Bandar Aceh Darussalam, lalu ada perahu hias yang mengangkat cerita tentang Cakra Donya dan terakhir pertunjukan PKA,” kata Sulaiman.

Sementara itu, Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banda Aceh, Wardiati mengajak semua dinas pada lingkungan Pemko Banda Aceh untuk mendukung penyelenggaraan PKA VIII. “Kami minta dukungan penuh bapak ibu supaya kegiatan yang diikutkan ini akan mendapatkan hasil yang baik,” katanya seraya berharap Banda Aceh mendapatkan apresiasi dan hasil yang terbaik dari Provinsi Aceh.

Pada kesempatan terpisah, Sulaiman Bakri melalui Kepala Bidang Budaya Disdikbud Banda Aceh, Drs Husni Alamsyah menyebutkan, sesuai rapat koordinasi dan pembahasan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari sejumlah dinas menyatakan siap sepenuhnya mendukung dan menyukseskan PKA VIII.

Husni menyebutkan, Banda Aceh sebagai wilayah tempat pelaksanaan PKA, maka seluruh UPTD dan seluruh pihak yang terlibat dapat mendukung penuh perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh ini.

Semua UPTD dari dinas, badan yang terlibat seperti diantaranya bidang pariwisata, budaya dan seni tradisional, sejarah, perindustrian dan PDAM diharapkan dapat bergerak maksimal, sehingga Banda Aceh menjadi tuan rumah PKA yang terbaik.

Sebutnya, sebagai tempat pelaksanaan PKA sudah tentu ibukota Aceh, Banda Aceh ini akan sangat ramai dihadiri banyak pihak dan pengunjung dari seluruh kabupaten/kota dan dari luar Aceh.

Hal tersebut tentunya selain dapat mengangkat, mempromosikan dan mengenalkan wisata, budaya, sejarah dan seni tradisional juga akan meningkat perekonomian masyarakat Banda Aceh.

754 peserta

Kecuali itu, katanya, Banda Aceh sebagai peserta pada PKA nanti juga siap tampil maksimal dan berusaha menjadi yang terbaik.

Ia mengatakan, persiapan dan penyiapan cabang seni, budaya serta permainan tradisional yang akan ditampilkan pada PKA nanti juga merupakan suatu program Bidang Budaya Disdikbud Banda Aceh

Sebut Husni, tujuan utama keikutsertaan Kota Banda Aceh pada PKA nanti dapat terus membangkitkan dan mengenalkan seni budaya tradisi Aceh kepada generasi muda, sehingga bisa terjaga dan digemari semua lapisan masyarakat Aceh.

Banda Aceh akan mengerahkan 754 peserta yang terlibat di sanggar-sanggar dan komunitas seni untuk tampil dalam berbagai pertunjukkan dan perlombaan seni budaya tradisional yaitu seni tari tradisional, tari kreasi baru, teater, baca/mengarang hikayat, drama, musik tradisional, boh gaca, peunayun aneuk (do daidi), makanan/kuliner, peragaan busana dan permainan tradisional.

Sanggar dan komunitas seni budaya yang akan tampil mewakili Banda Aceh di antaranya Syeh Lah Geunta, Buana, Meuronaas, Thak Peut dan Teater Mae. “Mereka yang terbaik saat ini di Banda Aceh,” katanya.

Libatkan 200 Siswa SD dan SMP

“Kita juga akan melibatkan 200 murid SD, siswa SMP untuk tujuh pertunjukkan seni budaya tradisional Aceh yang akan dipentaskan di panggung utama anjungan Kota Banda Aceh. Pertunjukkan ini setiap hari,”katanya.

Husni menyebutkan, sanggar-sanggar, komunitas seni budaya serta permainan tradisional yang mewakili Banda Aceh siap tampil, karena selama ini rutin dan kontinyu melakukan persiapan maupun latihan dan yang terbaik di Banda Aceh.

Begitu juga anjungan Kota Banda Aceh yang tahun-tahun sebelumnya sudah direnovasi, saat ini sudah didekorasi oleh UPTD terkait, termasuk panggung pertunjukkan di depan anjungan juga disiapkan.

Kisah Alue Naga

Sebutnya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranas) Banda Aceh dan PKK yang turut ambil bagian pada Pekan Kebudayaan Aceh ini juga telah menyiapkan Agam dan Inong, menyajikan kuliner untuk dilombakan dan menampilkan busana bermotifkan Pinto khop yang menjadi ciri khas Kota Banda Aceh.

Dekranas Banda Aceh juga akan mengangkat makanan yang berbuat dari bahan-bahan asli tradisional daerah Aceh. Juga pada pertunjukkan atau pameran di PKA nanti ditampilkan serta dikemas kembali makanan ringan atau jajanan masa lalu yang sekarang sudah langka ditemukan.

Di Anjungan Banda Aceh juga akan diisi dengan manuskrip budaya, sejarah, benda- budaya, seni, sejarah masa lalu dan saat ini Kota Banda Aceh.

Dijelaskannya, pada perlombaan seni dan budaya nanti, untuk drama tradisional, Banda Aceh akan mengangkat kisah Gampong Alue Naga.

Geulayang Tunang dan Siswa SMP

Sedangkan pada perlombaan permainan tradisional mengandalkan geulayang tunang yang diwakili pesertanya dari Gampong Lamjame. “Lamjame sebagai daerah wisata yang selama ini sering mengadakan lomba geulayang tunang, sehingga peserta yang mewakili Banda Aceh kita berikan pada gampong ini,” ujarnya.

“Untuk peserta perlombaan permainan tradisional lainnya, kita melibatkan dan mewakilkan siswa SMP yang ada di Banda Aceh, karena selain geulayang tunang yang peserta berusia 17 hingga 47 tahun, cabang permainan lainnya yang diperlombakan usia pesertanya 14 – 17 tahun,” kata Husni.

Lomba permainan rakyat tradisional Aceh yang melibatkan siswa SMP diantaranya yaitu lomba gaseng, engklek dan catur rimueng. “Kita akan mengikuti semua perlombaan, mungkin ada 18 perlombaan. Target kita menjadi yang terbaik, mempertahankan juara umum yang diraih pada PKA VII/2018,” katanya.

“Harapan kami melalui Pekan Kebudayaan Aceh yang diadakan empat tahun sekali ini dapat membangkitkan semangat sebagai Bangsa Aceh yang memiliki kekayaan budaya dan seni yang sangat tinggi,” ujarnya. (*)