TP PKK dan Dinkes Aceh Besar Serahkan PMT Untuk Ibu Hamil KEK dan Balita di Pulo Aceh

Pj Ketua TP PKK Aceh Besar menyerahkan bantuan PMT untuk ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di Puskemas Pulo Aceh, Kamis (15/9/2022). FOTO/ABDUL MUIZ

kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Tim Penggerak PKK (TP PKK) Aceh Besar bersama Dinas Kesehatan Aceh Besar fokus menurunkan angka stunting di Aceh Besar, setelah beberapa waktu menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di beberapa kecamatan, TP PKK dan Dinkes kini memberikan bantuan PMT untuk balita gizi kurang dan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di Puskemas Pulo Aceh, Kamis (15/9/2022).

Pj Ketua TP PKK Aceh Besar, Cut Rezky Handayani, SIP, MM, mengatakan Pemerintah Aceh Besar melalui Dinkes dan TP PKK komit mengurangi laju pertumbuhan stunting di setiap kecamatan di Aceh Besar.

“Kami terus berkomitmen mengurangi laju peningkatan stunting di Aceh Besar, pemberian PMT untuk balita dan ibu hamil KEK terus kita gencarkan agar angka stunting di Aceh Besar terus menurun,” katanya.

Menurutnya, Aceh Besar menjadi Lokasi Fokus (Lokus) penurunan angka stunting, oleh karena itu, melalui Dinkes dan TP PKK terus melakukan intervensi untuk mencegah stunting. “Kita ingin angka stunting terus menurun, pemberian PMT ini merupakan intervensi spesifik yang dilakukan Dinkes untuk mencegah stunting,” ujar Cut Rezky.

Ia berharap, para pendamping keluarga yang bertugas, khususnya yang ada di Kecamatan Pulo Aceh terus bersinergi dengan TP PKK gampong dalam mencegah angka stunting.

“Saya harap para kader KB dan pendamping keluarga terus bersinergi dengan TP PKK gampong dalam mencegah stunting, begitu juga dengan Puskesmas di Kecamatan,” terangnya.

Untuk itu, Istri Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM meminta, para kader KB di setiap gampong melakukan pengecekan secara berkala kepada balita dan ibu hamil, untuk mengetahui secara langsung kondisinya, sehingga jika ada yang terindikasi stunting langsung mendapat penanganan secara khusus.

“Saya minta kader KB aktif melakukan pengecekan secara rutin, dan jika mendapatkan ibu hamil atau balita yang terindikasi stunting langsung melaporkan kepada puskesmas untuk mendapatkan penanganan,” tutur Cut Rezky.

 

Ia menjelaskan, kader KB gampong merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam menekan laju stunting.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendirian untuk atasi stunting, ini tanggung jawab bersama, jadi, kami minta kader KB aktif memberikan informasi stunting untuk dapat ditangani segera,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Beaar Neli Ulfiati, SKM, MPH, melaporkan kondisi stunting di Pulo Aceh lebih bagus dibanding dengan masyarakat yang ada di daratan.

“Disini, kader KB nya aktif, jadi angka stunting nya tergolong bagus, jadi, tetap aktif melakukan pengecekan rutin agar laju stunting bisa ditekan sebisa mungkin,” pungkas Nelli. (Muiz/*)