Paman Birin: Jadikan Alquran Sumber Semangat

Alquran yang sebenarnya induk dari segala ilmu pengetahuan cenderung dikesampingkan

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam acara Pembukaan Seminar Nasional dengan tema “Paradigma Al-Qur’an di Era Milenial, Kajian dan Tantangan” di Kebun Raya Banua, Banjarbaru pada Jumat (14/10/2022).Foto: Pemprov Kalsel

Kabarnanggroe.com, Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor berharap generasi milenial dapat menjadikan Alquran sebagai penawar sedih dan kegelisahan.

Hal ini disampaikan Paman Birin secara virtual melalui video dalam acara Pembukaan Seminar Nasional dengan tema “Paradigma Al-Qur’an di Era Milenial, Kajian dan Tantangan” di Kebun Raya Banua, Banjarbaru pada Jumat (14/10/2022).

La Tahzan. Saya sangat memahami generasi millenial diterpa kegelisahan tentang masa depan dan pencapaian kehidupan. Maka jadikanlah Alquran menjadi sebaik-baiknya teman, sumber semangat dan penawar akan kegelisahan dan kesedihan,” kata Paman Birin, seperti dalam siaran persnya.

Paman Birin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Roy Rizali Anwar menyampaikan bahwa Alquran yang sebenarnya merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan cenderung dikesampingkan terutama di tengah derasnya arus perkembangan teknologi sekarang.

“Kehidupan kita sekarang dipengaruhi lajunya teknologi. Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari wakru ke waktu, sementara kesadaran kita sebagai makhluk ciptaan Allah semakin terlupakan. Jika demikian, bukan tidak mungkin kita semakin lupa pada Alquran,” terang Paman Birin.

Oleh karena itu, sudah semestinya pendidikan mengutamakan nilai keislaman dalam menghadapi persoalan keumatan. “Sudah semestinya pendidikan kita kini mengutamakan nilai-nilai keislaman yang menjadi semangat dalam menghadapi persoalan keumatan,” ungkap Paman Birin.

Melalui seminar ini, Paman Birin juga mengharapkan tumbuhnya generasi yang memiliki wawasan dan kesadaran tentang ilmu Alquran. Karena Alquran merupakan pondasi utama umat manusia dalam mengarungi kehidupan.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan kesadaran kepada kita semua tentang betapa pentingnya penyesuaian berbagai aspek kehidupan, dengan tetap menjadikan Alquran sebagai pondasi yang paling kuat dalam kehidupan dan tidak tergerus oleh arus globalisasi. Karena Alquran merupakan sumber utama dan kebutuhan dasar umat manusia dalam mengarungi kehidupan,” ungkap Paman Birin.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Seminar, M Amin dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak kurang lebih 306 peserta.

“Peserta yang mendaftar melalui link kurang lebih sejumlah 306 orang. Peserta ini terdiri dari perwakilan LPTQ dan kafilah seluruh Indonesia, pelajar dan mahasiswa, dosen dan guru, perwakilan SKPD dan juga peserta umum,” sampainya.

Seminar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan MTQ Nasional XXIX yang tengah berlangsung di Provinsi Kalimantan Selatan.

M Amin yang merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalsel ini juga menyampaikan rangkaian kegiatan MTQ Nasional XXIX lain yang dilaksanakan Balitbangda.

“Selain seminar nasional yang dilaksanakan pada hari ini, kita juga telah melaksanakan Seminar Internasional kemarin. Selain itu diadakan juga Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat pelajar serta tingkat jmum dan mahasiswa, dengan lebih dari 100 karya tulis yang masuk dari 8 provinsi,” sampainya.

Adapun jajaran narasumber yang mengisi kegiatan seminar ini adalah, Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al-Munawar, M.A, Guru Besar Ilmu Hadits, UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, S.Ag., M.Pd, Direktur Pasca Sarjana UIN Antasari, Prof. Dr. H. A. Hafizh Anshari, AZ, MA, Rektor IAI Darussalam Martapura dan Drs. Wajidi, M.Pd, Peneliti Madya di Balitbangda Kalimantan Selatan.