Latihan Hari Kedua Tim Pra PORA Aceh Besar, Pelatih Pantau Perkembangan Pemain

Dua pemain Pra PORA Aceh Besar saling berebut bola dalam show game di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Para pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar yang terpilih mulai seleksi ketat kembali melaksanakan latihan hari kedua di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore.

Pelatihan kedua ini dipimpin M Hidayat bersama pelatih kiper Rahmanuddin dengan tetap memberi latihan dasar dalam permainan sepak bola. Latihan dimulai dengan mengitari lapangan sebanyak dua kali bagi para pemain dan kiper masih cara menangkap atau menahan bola.

Selama latihan yang dimulai pukul 16.30 WIB, para pemain diberi pelatihan dasar dalam mengejar bola melalui sprint pendek berulang kali. Pola ini diterapkan sebagai upaya menghadang serangan balik secara tiba-tiba dari pemain lawan.

Atau juga mengejar bola dari umpan panjang atau lambung, sehingga dapat diterima dengan baik. Biasanya untuk menghadang serangan balik dengan berlari secepat mungkin, agar lawan tidak dapat mencetak gol.

Dalam beberapa kasus, sebuah gol tercipta dari serangan balik melalui umpan panjang ke depan, dimana pemain lawan terlebih dahulu berlari kencang dan lepas dari kawalan pemain dan tinggal berhadapan dengan kiper yang akhirnya menjadi gol.

Hal itu ditunjukkan saat show game satu lapangan pada sesi akhir latihan. Satu tim berkaos hijau memanfaatkan kelengahan pemain berbaju kuning yang menyisakan dua pemain di area pertahanan.

Operan lambung jauh berhasil disambut sang pemain yang tidak mampu lagi dikejar pemain berkaos kuning dan mengecoh kiper untuk mencetak gol. Pada sesi latihan, para pemain menunjukkan keseriusannya untuk berlari kencang saat mundur dan maju.

Seusai istirahat sejenak dilanjutkan kembali dengan latihan berkelompok, di mana satu pemain sebagai penghadang dan lainnya melakukan operan dari kaki ke kaki. Skema ini bagian dari upaya memberi operan pendek secara cepat dan tepat dalam melakukan serangan ke area pertahanan lawan atau juga bertahan.

Yang paling seru, show game satu lapangan dengan dua tim saling berhadapan selama 35 menit, masing-masing pemain berusaha menunjukkan performa terbaiknya.

Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM (ketiga dari kiri) didampingi asisten pelatih M Hidayat dan Ridwan Jamil menyampaikan arahan kepada pemain seusai latihan hari kedua di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Sebagai pemain yang sudah ditempa dalam sejumlah kompetisi, termasuk Piala Soeratin 2024, permainan mulai terbentuk dengan komunikasi sesama pemain tidak pernah berhenti.

Namun, pola serangan atau juga bertahan belum terbentuk dengan baik. Seperti pemain yang berusaha menggiring bola di depan kotak penalti, saat teman lainnya menunggu di sisi sayap kiri atau kanan.

Begitu juga dengan pola bertahan, semuanya mengalir begitu saja, dengan masing-masing pemain berupaya mempertahankan daerah pertahanannya. Dalam show game ini, ada pemain yang harus diganti karena cedera ringan. Seusai show game, para pemain melakukan peregangan otot selama beberapa menit.

Sementara itu, dalam arahan pemain yang disampaikan Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM, dia kembali mengulangi semangat membela Aceh Besar. Dia menegaskan para pemain tidak boleh seperti pemain tarkam, tetapi sudah semi profesional.

Dia meminta para pemain berlatih dengan serius dan tetap menjaga kedisplinan selama berlatih dan saat berada di rumah masing-masing dengan tidak begadang pada malam hari.

Empat pemain Pra PORA Aceh Besar melakukan sprint dalam latihan hari kedua di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Mariadi juga meminta pelatih untuk melakukan evaluasi secara terus-menerus kepada pemain dengan memperhatikan grafik permainan yang ditunjukkan masing-masing pemain, termasuk ketidakhadiran seorang pemain dalam latihan.

“Tim inti hanya 11 pemain, camkan itu,” tegasnya. Jadi, katanya, para pemain harus mengikuti instruksi pelatih dengan baik sambil menimba ilmu, sehingga akan siap saat diturunkan dalam sebuah kompetisi.

Dalam arahan lainnya yang disampaikan di depan para pemain, Ridwan Jamil SSos MSi memberi semangat dan motivasi kepada para pemain dengan menyatakan latihan ini sebagai bekal untuk dapat meniti karier lebih tinggi dalam sepak bola.

Ridwan Jamil yang saat ini sebagai Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar merupakan mantan Manejer Sepak Bola PORA Takengon, Manejer PSAB U-18 dan PSAB senior.

Dikatakan, para pemain ini merupakan masa depan Aceh Besar dan juga Aceh, sehingga harus benar-benar serius dalam berlatih dengan terus mengikuti instruksi pemain.

Para pemain Pra PORA Aceh Besar membentuk kelompok dalam latihan hari kedua di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Bahkan, dia meminta para pemain untuk merekam setiap instruksi pelatih dan dapat mengukur kemampuan sendiri sebelum pelatih memutuskan sudah baik atau memang masih jelek.

“Jika memang bisa, terus meningkat dari hari ke hari, baik stamina maupun fisik,” harapnya. Dia juga mengupas berbagai hal yang telah dicapai sejumlah pemain sebelumnya sampai menjadi pemain terbaik dengan bersaing sesama rekan sendiri.

Sebelumnya, asisten pelatih M Hidayat, mewakili pelatih Mukhlis Nakata yang berhalangan hadir karena mengikuti sebuah kompetisi sepak bola menegaskan akan terus menilai para pemain dari hari ke hari.

Dia menyatakan rapor pemain akan terus diberikan dengan nilai dari terendah 5 sampai 10. Dia menyatakan rata-rata pemain ini masih mendapat nilai 5, sehingga harus ada upaya untuk terus meningkatkan kemampuan.

Pesawat terbang yang lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda melintasi para pemain Pra PORA Aceh yang sedang berlatih di Lapangan Lam Seunong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (2/5/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

“Jika memang rapor kalian 5, maka sama seperti kami para pelatih ini,” katanya. Dia berharap, rapor pemain minimal 7, bahkan kalau dapat 9 sudah sangat bagus.

Seusai memberi penjelasan tentang nilai rapor sama seperti di sekolah, para pemain mendengar arahan yang dilanjutkan dengan doa bersama dan bersalam-salaman.(Muh)