kabarnanggroe.com, Jakarta – Seorang bocah Palestina berusia 14 tahun, jadi korban pasukan Israel. Kementerian Palestina mengatakan bocah tersebut tewas setelah mengalami luka parah pada bagian perut karena tembakan tentara Israel di wilayah Jenin, sebuah kota di bagian utara Tepi Barat, Minggu (12/2/2023).
Seperti dilansir AFP, Israel menyatakan pasukannya melepas tembakan ketika mencoba melumpuhkan seorang militan Palestina yang diduga akan melempar alat peledak dan batu ke arah prajurit.
“Kami mendapat laporan mengenai sejumlah orang bersenjata yang terluka selama baku tembak, namun tak ada korban luka maupun tewas di kubu tentara Israel,” demikian pernyataan militer Israel.
Seorang fotografer AFP melihat jasad anak remaja itu terbungkus kain dan dibawa dengan tandu. Itu merupakan pembunuhan terbaru dalam rangkaian kekerasan yang kembali berkobar di Tepi Barat-wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari 1967.
Tahun ini saja, dilansir AFP berdasarkan perhitungan pernyataan resmi, setidaknya sudah 46 korban jiwa Palestina gugur. Para almarhum korban itu termasuk penyerang , militan, hingga warga sipil. Sembilan warga sipil Israel dan satu warga Ukraina tewas selama periode yang sama.
Pemakaman Dan Penangkapan Aktivis Palestina
Di tempat lain di Tepi Barat utara pada hari Minggu, pelayat Palestina berkumpul untuk pemakaman seorang pria berusia 27 tahun yang ditembak mati diduga oleh seorang pemukim Israel.
Mithkal Suleiman Rayyan ditembak di kepala pada Sabtu (11/2) dekat desa Qarawat Bani Hassan. Militer Negara Yahudi melaporkan sebelumnya telah terjadi ‘bentrokan hebat antara puluhan warga Palestina dan warga sipil Israel.
Sementara itu salah satu saksi yakni Attia Asi, yang menyaksikan pembunuhan tersebut, mengatakan penembakan terjadi sebelum tentara datang.
“Awalnya di udara, kemudian berbalik ke arah orang-orang (Palestina), bertujuan untuk membunuh,” katanya kepada AFP di pemakaman.
Serangan terbaru di Jenin telah membuat pasukan Israel menangkap Jebril Zubeidi. Militer Israel menuduhnya telah melakukan “aktivitas teroris terhadap pasukan keamanan dan merencanakan serangan”.
Wakil gubernur kota itu, Kamal Abu al-Rub, mengatakan Jebril Zubeidi adalah saudara laki-laki Zakaria Zubeidi yang dipenjara Israel. Zakaria sebelumnya mengepalai sayap bersenjata gerakan Fatah Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Zakaria Zubeidi diduga sebagai dalang pembobolan penjara yang berani pada 2021 silam, di mana dia dan lima warga Palestina melarikan diri dari fasilitas keamanan tinggi di Israel utara sebelum ditangkap kembali.