Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Tim sepeda motor trail menjadi suatu alat transportasi andalan yang berhasil mengantar bantuan pangan seperti beras dan bahan pokok lainnya kepada korban banjir ke daerah terisolir.
Seperti diketahui banyak gampong atau desa di sejumlah kabupaten yang dihantam banjir bandang dan longsor 26 November 2025 di antaranya yaitu Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Tengah, terisolir dan sulit diakses.
Daerah menjadi terisolir karena ruas jalan berlumpur, terputus, rusak berak akibat banjir dan longsor, sehingga tidak bisa dilalui dan dijangkau kendaraan roda atau 4×4.
Untuk bisa menjangkau dan mengantarkan bantuan pangan dan bako bisa sampai serta diterima warga korban banjir di daerah terisolir yang terkena banjir, penghimpun bantuan dan donasi Hakka Aceh, Fobi Aceh, PerMaTA Aceh dan Yayasan Persatuan Sosial dan Pengajian Keluarga Tapanuli Aceh (Puspakata) bekerjasama dengan Komunitas Brilian Aceh (Kobra 512) menggunakan sepeda motor trail.
Seperti bantuan beras, bahan kebutuhan pokok dan mendasar lainnya dari Yayasan Hakka Aceh, Fobi Aceh, PerMaTA Aceh telah berhasil diantar relawan lembaga itu kepada warga terdampak berat oleh banjir di daerah terpencil dan titik terjauh di pedalaman Kecamatan Langkahan, Aceh Utara dengan menggunakan motor trail.
Ketua Yayasan Hakka Aceh, yang juga Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (Pengprov FOBI) Aceh, Kho Khie Siong yang akrab disapa Aky, mengatakan, berhasil mengirimkan bantuan perdana tanggap darurat untuk korban banjir di Desa Sarah Raka dan Rumoh Rayeuk, dua titik terdampak paling terpencil di pedalaman Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Aky menyebutkan bantuan dikirimkan oleh tim relawan gabungan dari Yayasan Hakka Aceh, Fobi Aceh, dan PerMaTA, yang harus menempuh medan ekstrem sehingga seluruh logistik dilangsir secara estafet menggunakan sepeda motor trail. Tim diberangkatkan 7 Desember 2025, dan tiba di lokasi pengungsian pada 8 Desember 2025.
Puspakata, Kobra 512, Trail Paxco dan Komunitas Trail Aceh
Begitu Puspakata bekerjasama dengan Komunitas Olahraga Brilian Aceh (Kobra) 512, Tim Trail Paxco dan Komunitas Trail Aceh yang membuka posko bantuan di Abah Kupi/GG Caffee Puspakata, Gue Gajah, Aceh Besar juga telah berhasil mengantarkan bantuan kepada warga korban banjir dan longsor di daerah Rusip yang masuk dalam Wilayah Aceh Tengah.
Puspakata dan Kobra 512
Ketua Posko Puspakata dan Kobra 512 (komunitas pecatur di Aceh), Haspan Yusuf Ritonga mengatakan, gabungan Tim Trail Paxco dan Tim Komunitas Trail Aceh yang berjumlah tujuh trail dan tujuh Rider (pengendara sepeda motor trail) telah berhasil mengantarkan bantuan 65 karung beras kepada warga korban banjir Rusip, Aceh Tengah, Senin (8/12/2025).
Haspan menyebutkan, bantuan ke daerah pendalaman didistribusikan harus menggunakan sepeda motor trail, karena jalur ruas jalan berlumpur, rusak berat dan putus tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau 4×4.
“Tim kita atau para Rider kita yang berjumlah tujuh trail dan tujuh orang ini berangkat melalui Pidie Jaya dua hari lalu,Sabtu (6/12) melewati jalurTangse terus sampai di Rusip Wilayah Aceh, Senin (8/12) malam,” ujarnya.
Katanya, perjuangan berat dan penuh semangat, para Rider harus menempuh Medan yang berat jalur berlumpur untuk bisa sampai ke tempat daerah yang dituju Rusip, Aceh Tengah.
Ketua Kobra 512 (suatu komunitas pecatur di Aceh) ini mengatakan, dicoba menggunakan sepeda motor trail karena yang bisa mendistribusikan bantuan kepada warga korban banjir di daerah terisolir.
Ia berharap semoga bisa makin banyak Rider dan motor trail untuk mengntarkan bantuan kepada warga korban ke daerah-daerah yang sulit akses.
Untuk pengiriman bantuan selanjutnya, sebutnya, akan dievaluasi dulu, perlu melakukan persiapan terhadap tim trail, karena Rider membawa bantuan juga perlu logistik seperti bahan bakar (BBM) dan bekal pribadi di perjalanan. Untuk ini perlu juga dukungan dari masyarakat.
Seperti video perjalanan para tim Rider, harus menempuh jalur licin, berlumpur yang hampir menenggelamkan roda trail, melewati jalan yang bekas longsor, melintasi sungai dangkal, kadang menuruni dan mendaki dataran terjal sebagai jalan alternatif. (Sdm).






