kabarnanggroe.com, Jakarta – Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam melesat pada perdagangan Sabtu (7/1/2022). Posisinya saat ini pun melesat ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan ukuran 1 gram dibanderol Rp 1.032.000/batang, melesat 1% dibandingkan harga Jumat kemarin.
PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Kenaikan harga emas Antam mengikuti pergerakan emas dunia yang melesat 1,77% ke US$ 1.865/troy ons yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2022.
Kenaikan tersebut dipicu ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menurunkan agresifitasnya dalam menaikkan suku bunga. Sebabnya, sektor jasa di Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam hampir 3 tahun terakhir.
Hal ini bisa menjadi indikasi inflasi di Amerika Serikat sudah dalam tren menurun.
Seperti diketahui sepanjang 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin menjadi 4,25% – 4,5%, menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Kenaikan tersebut juga menjadi yang paling agresif sejak tahun 1980an.
Pada 2023, The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dua kali lagi, 50 basis poin pada Februari dan 25 basis poin sebelulan berselang hingga menjadi 5% – 5,25%. Itu kan menjadi level puncak suku bunga di Amerika Serikat, tersirat dari Fed dot plot yang dirilis Desember lalu.
Suku bunga merupakan “musuh utama” emas, semakin tinggi maka logam mulia akan semakin tertekan. Hal ini membuat harga emas dunia jeblok ke level terendah dalam satu setengah tahun terakhir di kisaran US$ 1.660/troy ons pada September 2022. Lama tertahan di level tersebut, emas dunia mulai bangkit pada November dan sudah naik US$ 200 atau sekitar 12% hingga posisi saat ini. Alhasil, harga emas Antam pun ikut terkerek. (CNBC INDONESIA)