BI Apresiasi MES Aceh Besar, Siap Dukung Penguatan UMKM dan Literasi Ekonomi Syariah

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh, 17 Oktober 2025 — Pertemuan audiensi antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh Besar dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh menghasilkan komitmen strategis untuk memperkuat UMKM dan literasi ekonomi syariah di Aceh.

Audiensi ini dihadiri oleh Lenny Novita, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) KPwBI Provinsi Aceh. Ia menekankan pentingnya sinergi antara regulator dan komunitas ekonomi syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif.

Ketua MES Aceh Besar, Ibu Amalia, S.H., M.Ag., menegaskan bahwa audiensi ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi dengan BI. “Kita tidak ingin ekonomi syariah hanya menjadi jargon. Harus ada gerakan nyata yang menyentuh pelaku UMKM dan masyarakat akar rumput,” ujarnya.

Hasil pertemuan mencatat beberapa poin penting:
1. Dukungan BI untuk Seminar Ekonomi Syariah (EKSyar) yang mengangkat isu Gala dan Penguatan UMKM. BI menilai tema ini strategis bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
2. Kerja sama program percepatan, perluasan, dan edukasi QRIS untuk EKSyar, dalam rangka memperluas transaksi digital sesuai prinsip syariah bagi pelaku UMKM Aceh.
3. Apresiasi BI terhadap langkah MES Aceh Besar dalam memberdayakan pelaku UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan forum diskusi produktif.
4. Apresiasi atas semangat edukasi literasi ekonomi syariah yang digelar MES, baik melalui kajian offline maupun online, termasuk kolaborasi dengan RRI Banda Aceh.

Lenny menyoroti konsistensi MES Aceh Besar dalam mengimplementasikan ekonomi syariah secara nyata. “Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana ekonomi syariah bisa menyentuh masyarakat secara langsung, dari pedagang kecil hingga pengusaha menengah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di daerah,” ujarnya.

Dengan dukungan BI, MES Aceh Besar diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi syariah berbasis masyarakat, yang menumbuhkan kesejahteraan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang praktik ekonomi yang adil dan berdayasaing.

“Ekonomi syariah harus bisa dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya elit,” tambah Amalia. Sinergi ini menjadi langkah strategis untuk menjadikan Aceh Besar sebagai pionir ekonomi syariah yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan. (*)