Kabarnanggroe.com, Sigli — Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh kembali menghadirkan layanan inovatif SIKUPI (Siap Melayani Paspor Sembari Ngopi) di Kabupaten Pidie, tepatnya di Warung Kopi Cekmin, Sigli, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan tersebut merupakan upaya jemput bola untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keimigrasian tanpa harus datang langsung ke kantor imigrasi di Banda Aceh.
Pelayanan yang dimulai sejak pukul 11.00 WIB itu disambut antusias oleh masyarakat. Sejak pagi, tim dari Imigrasi Banda Aceh telah tiba di lokasi untuk melakukan persiapan teknis. Suasana pelayanan berlangsung tertib, di mana masyarakat dengan tertib menunggu giliran untuk verifikasi dokumen, pengambilan biometrik, hingga wawancara dengan petugas.
Dalam pelaksanaan kali ini, sebanyak 51 permohonan paspor berhasil dilayani, baik untuk pengajuan paspor baru maupun penggantian. Proses berlangsung cepat dan efisien, di tengah suasana santai khas warung kopi yang menjadi tempat favorit masyarakat Pidie untuk bersantai.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Gindo Ginting menjelaskan, kegiatan SIKUPI merupakan bentuk inovasi pelayanan publik yang menggabungkan pendekatan humanis dengan semangat pelayanan prima.
“Melalui SIKUPI, kami ingin menghadirkan pelayanan keimigrasian yang lebih humanis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Tidak semua warga memiliki waktu untuk datang ke kantor imigrasi, apalagi mereka yang tinggal jauh dari pusat kota. Karena itu, kami turun langsung ke lapangan agar pelayanan paspor bisa dirasakan oleh semua kalangan,” ujar Gindo.
Selain memberikan kemudahan, Gindo menuturkan, kegiatan SIKUPI juga memiliki nilai tambah bagi pelaku usaha mikro di daerah. Pemilihan lokasi di warung kopi atau tempat usaha lokal dimaksudkan untuk memberikan dampak ekonomi bagi pemilik usaha setempat.
“Kami sengaja memilih tempat yang dekat dengan masyarakat, seperti warung kopi, karena selain lebih santai, kegiatan ini juga mendukung pelaku UMKM lokal. Masyarakat datang membuat paspor, sekaligus menikmati produk lokal, jadi manfaatnya berlipat,” tambahnya.
Program SIKUPI sendiri telah menjadi agenda rutin Imigrasi Banda Aceh sejak beberapa waktu terakhir. Selain di Pidie, layanan serupa sebelumnya juga pernah dilaksanakan di beberapa daerah lain di Aceh, dengan tujuan memperluas jangkauan layanan keimigrasian dan memperkuat hubungan dengan masyarakat.
“Kami akan terus memperluas jangkauan layanan SIKUPI ke berbagai kabupaten dan kota di wilayah kerja kami. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati kemudahan layanan ini tanpa harus menempuh perjalanan jauh,” tegas Gindo.
Ia juga menyampaikan, pendekatan seperti itu merupakan bentuk transformasi layanan publik di bidang keimigrasian, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang menekankan efisiensi dan kenyamanan bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pelayanan imigrasi tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi masyarakat. SIKUPI menjadi simbol perubahan paradigma pelayanan yang lebih ramah, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.(Wahyu/*)