Moderasi Beragama Diharapkan Jadi Landasan Sikap Siswa di Era Pluralisme

Kakankemenag Bener Meriah Jadi Pemateri di FKUB di Aula MPU Bener Meriah

Kabarnanggroe.com, Bener Meriah — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Bener Meriah, Maiyusri berharap moderasi beragama bisa menjadi landasan sikap para siswa di era pluralisme.

Hal tersebut dikatakan Maiyusri ketika mejadi pemateri utama dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bener Meriah, di Aula MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Bener Meriah, Selasa, 2 September 2025 yang diikuti oleh para guru, siswa, serta tokoh pendidikan.

Maiyusri menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan sebuah cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang menekankan keseimbangan, keadilan, serta menghindarkan umat dari sikap ekstrem. Moderasi, menurutnya, menjadi kunci dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman agama, suku, budaya, dan pandangan hidup.

“Indonesia adalah bangsa yang majemuk, keberagaman itu merupakan kekayaan yang harus kita jaga bersama. Maka, siswa sebagai generasi penerus bangsa perlu dibekali pemahaman moderasi beragama sejak dini, agar mampu menghargai perbedaan dan menjadikan agama sebagai sumber kedamaian, bukan perpecahan,” katanya.

Iajuga menekankan bahwa sekolah dan lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Melalui pendidikan, siswa dapat diarahkan untuk bersikap toleran, adil, serta menolak segala bentuk radikalisme yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Moderasi beragama bukan berarti melemahkan keyakinan masing-masing agama. Justru, dengan moderasi beragama, kita semakin kokoh dalam berkeyakinan, namun tetap membuka ruang dialog dan toleransi dalam perbedaan,” ujarnya.

Selain itu, Maiyusrijuga mengaitkan materi dengan kondisi sosial saat ini, di mana siswa hidup di era digital dan globalisasi. Menurutnya, arus informasi yang begitu cepat sering kali membawa tantangan, salah satunya penyebaran paham intoleransi melalui media sosial. Karena itu, moderasi beragama menjadi filter yang dapat membentengi siswa dari pengaruh negatif.

Kegiatan yang digelar FKUB ini mendapatkan apresiasi luas dari para peserta. Banyak guru dan siswa mengaku materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Mereka juga berharap agar forum-forum serupa terus digelar sebagai sarana memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif.

Ketua FKUB Kabupaten Bener Meriah, Abdurrahman Lamno menyampaikan terima kasih kepada Kakankemenag atas kontribusinya. Menurutnya, materi yang dibawakan tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga motivasi bagi siswa untuk mengamalkan sikap moderat dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta, khususnya para siswa, dapat menjadikan moderasi beragama sebagai pedoman dalam bersikap dan bertindak, sehingga mampu menjadi generasi penerus bangsa yang cinta damai, berakhlak mulia, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Plt Sekda Bener Meriah, Armansyah, dan hadir pula Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Dinas Dayah Bener Meriah, Kaban Kesbangpol Bener Meriah,Ketua FKUB Bener Meriah, Ketua MPU Bener Meriah dan Ketua Baitul Mal Bener Meriah.[]