Karnaval budaya HUT Kemerdekaan ke-80 RI di Banda Aceh berlangsung meriah dengan puluhan ribu warga Banda Aceh yang sudah seperti lautan manusia memenuhi sisi jalan peserta pawai melintas pada Senin (18/8/2025) pagi sampai siang.
Karnaval yang diikuti ribuan pelajar Banda Aceh dan Aceh digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh dengan tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Pelepasan peserta pawai dilakukan oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal di Stadion Harapan Bangsa dengan garis finish di Taman Sari, samping Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh yang berjarak sekitar 4 km.

Sepanjang rute yang dilewati peserta telah dipenuhi warga yang ingin menyaksikan pawai karnaval budaya setahun sekali itu, dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Seiring 18 Agustus 2025 sebagai hari cuti bersama, maka seluruh kalangan masyarakat ikut menyaksikan pawai, mulai dari orang dewasa, remaja sampai anak-anak yang dibawa serta oleh orang tuanya.
Para pedagang yang menjual aneka makanan, termasuk penjual balon juga memanfaatkan momen tersebut dengan menempakan dagangannya bersama warga yang duduk di trotoar samping jalan.
Hiruk-pikuk suara warga yang duduk di pinggir jalan makin keras, saat peserta pawai sudah mulai melintas dengan menyebut seperti: ‘Itu peserta pawai sudah terlihat atau juga cepat, pawai sudah datang.”

Teriakan warga juga terlihat saat peserta pawai yang berjalan dengan aneka baju kreasi baru yang dipakai pelajar setingkat SMA, walau tidak sebanyak dengan pawai budaya tahun 2024 lalu dengan rute berbeda dan lebih panjang, sekitar 12 km.
Baju adat dari seluruh Indonesia ikut memeriahkan pawai, selain berpakaian seperti baju pejuang kemerdekaan dan lainnya. Peserta karnaval terdiri dari 135 regu terdiri dari 67 regu SD/MI, 34 regu SMP/MTs, dan 34 regu SMA/MA.
Para pelajar ini tampil dengan beragam kreasi seni dan budaya untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-80 RI. Baju kreasi baru biasanya dipesan dari rumah kecantikan yang bekerja sama dengan kreator baju aneka bentuk, seperti burung garuda dan lainnya, salah satunya dikenal dengan panggilan ‘Cek Poel’.

Keunikan pakaian yang dikenai peserta pawai akan menambah kepercayaan diri saat berjalan melewati rute yang dipenuhi warga, seperti warga yang meminta foto bersama saat berhenti sejenak, terutama remaja dan anak-anak.
Warga yang sudah menunggu lama sejak pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, langsung berdiri saat peserta pawai berjalan beriringan, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA dengan sebagian warga merupakan orang tua dari peserta.
Hal itu terlihat jelas saat di lokasi start pawai, depan Stadion Harapan Bangsa, di mana seusai mengantar putra-putrinya, langsung berdiri di pinggir jalan, menunggu peserta pawai dilepas.
Peserta yang memakai aneka baju adat atau gaun kreasi baru bersama kelompok drum band dari sekolah favorit semakin menarik perhatian warga untuk melihat berasal dari sekolah mana.

Sedangkan Ketua Panitia dari Dispora Aceh yang merupakan Kabid Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga, T Bustamam ST MT kepada awak media mengatakan seluruh jenjang sekolah ikut berpartisipasi, termasuk siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Di samping siswa, peserta pawai juga turut didampingi guru pendamping,” katanya seraya menambahkan ratusan petugas kepolisian, Dishub, Satpol dan tenaga kesehatan dilibatkan dalam pawai karnaval ini.
Seperti mobil Ambulans yang mengikuti peserta pawai dari belakang, berjaga-jaga jika ada peserta yang pingsan atau kelelahan di jalan, sehingga dapat langsung diantisipasi untuk mendapat pertolongan pertama.

Sementara itu, seusai tiba di kawasan Taman Sari, tempat peserta membubarkan diri, area jalan menuju Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh macet total, dengan kendaraan roda empat memenuhi badan jalan jelang siang.
Kondisi ini memang tidak berlangsung lama, tetapi membuat pengendara harus melaju perlahan-lahan untuk keluar dari area tersebut. Apalagi, sebagian peserta dijemput langsung oleh orang tuanya masing-masing.
Jelang azan shalat Zuhur mulai bergema di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, kondisi berangsur-angsur normal kembali dengan petugas kepolisian terus mengatur arus lalu lintas.

Selesai sudah pawai budaya dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 RI ini di Banda Aceh yang telah menjadi salah satu sarana hiburan warga untuk melihat keberagaman dalam bingkai Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).(Muh)