Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM meminta pemain Piala Soeratin U-17 Aceh Besar untuk bermain seperti laga resmi dalam laga uji coba melawan PS AMLA Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar pada Jumat (15/8/2025) sore.
“Jangan jadikan uji coba ini sebagai latihan, tetapi jadikan seperti laga resmi Piala Soeratin,” tegasnya di depan pemain seusai latihan terakhir di Lapangan Persima Meunasah Krueng, Aceh Besar, Kamis (14/8/2025) sore.
Dia menjelaskan pertandingan uji coba dengan PS AMLA yang akan dijalani sebagai seleksi akhir pemain yang akan menjadi tim inti Piala Soeratin Aceh Besar yang akan berlaga di Sigli, Pidie.
Dikatakan, seluruh pemain yang diturunkan harus bermain dengan sungguh-sungguh, seperti melawan tim Piala Soeratin lainnya di Aceh. Disebutkan, hasil akhir bukan tujuan, tetapi kemampuan dalam bermain yang harus ditunjukkan di lapangan.
Ditambahkan, tidak ada pemain yang bermain sendiri-sendiri, tetapi harus utuh dalam sebuah tim yang solid. Mariadi berharap seluruh pemain dapat mengikuti instruksi pelatih dengan baik, sehingga hasil akhir dapat menggembirakan semua pihak.
Mariadi mengulas sejumlah pertandingan tim PSAB di tingkat Provinsi Aceh maupun nasional. “Sebagian besar, tim PSAB kecolongan lebih dulu, walau akhirnya bisa memenangkan pertandingan,” ungkapnya.
Tetapi, katanya, tim manajemen dan pelatih sempat linglung, bahkan tamsilnya: ‘jantung hampir copot.’ Dia berharap hal itu tidak terjadi pada tim Piala Soeratin ini dengan mencetak gol lebih awal, sehingga rasa was-was akan hilang.
Dia mencontohkan, yang terbaru, seperti laga sepakbola Pra PORA Aceh Besar melawan tuan rumah Bireuen. Dalam laga penting ini, Pra PORA Aceh Besar hampir gagal lolos ke PORA Aceh Jaya 2026.
Bagaimana tidak, sempat kecolongan 3-0, sebelum akhirnya bisa memperkecil kedudukan menjadi 3-2, sehingga menyingkirkan tim Pra PORA Lhokseumawe yang sudah bersiap merayakan kelolosan bersama Bireuen di dalam Lapangan Cot Gapu, Bireuen.
Tim manajemen bersama pelatih sempat frustrasi melihat kondisi itu, walau akhirnya bisa tersenyum lega, melalui perjuangan keras pemain tanpa kenal menyerah di lapangan.
Pada akhir arahannya, dia kembali meminta kesiapan pemain untuk menjadi juara Piala Soeratin Aceh. “Apakah semuanya sudah siap menjadi juara,” tanyanya yang dijawab dengan suara lantang ‘Siap’.
Dia menegaskan datang sebagai juara bertahan, maka tim lain akan berusaha keras untuk menyingkirkan tim Aceh Besar dalam kancah Piala Soeratin. “Hal itu tidak boleh terjadi, juara bertahan harus dipertahankan kembali,” harapnya.
Seusai arahan, dilakukan doa bersama dan bersalam-salaman dengan Plt Ketua Umum PSAB, tim pelatih dan ofisial, kemudian membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing, seiring adzan Maghrib mulai berkumandang dari masjid terdekat.(Muh)