Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Sudah bertahun-tahun tempat peristirahatan terakhir “asoe syurga” (penghuni surga) di Gampong Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, dalam kondisi memprihatinkan.
Ilalang nyaris menutupi nisan-nisan makam. Semak belukar kian meluas, sehingga menimbulkan kesan ‘angker”. Padahal makam itu berada di tengah pemukiman warga.
Padahal di tempat itu, dikebumikan warga-warga Lampaseh yang sudah meninggal. Oleh karena itu, keluarga atau ahlul bait berharap makam itu dipugar.
Harapan itu disampaikan kepada Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, yang merupakan perwakilan warga di legislatif.
Akhirnya, Daniel merespons dengan menginisiasi pemugaran kompleks pemakaman secara menyeluruh.
Kini, semua semak belukar dan ilalang sudah dibersihkan. Sehingga nisan-nisan makam kembali terlihat dengan jelas. Bahkan sudah terkesan asri dengan tiga pohon besar yang tumbuh rimbun.
Sekeliling pemakaman juga sudah dibangun pagar beton dengan dua pintu akses masuk. Termasuk digali sebuah sumur untuk kebutuhan penziarah.

FOTO/ HUMAS DPRK BANDA ACEH
Uniknya, meskipun kawasan dekat dengan laut, tapi sumur di kompleks Pemakaman itu menghasilkan air tawar. Sebagai wujud syukur, juga dilakukan “Khanduri Jeurat” di lokasi pemakaman umum tersebut, Sabtu (26/7/2025).
Daniel Abdul Wahab menyampaikan, saat itu ia mendapatkan informasi kondisi pemakaman itu sudah sangat memprihatinkan. Berdiri tanpa pagar, dan tumbuhan ilalang dan semak-semak.
Bahkan, kondisi makam itu sudah menimbulkan kesan ‘angker’ bagi warga yang melintas di kawasan tersebut.
Akhir, karena ada punya tanggung jawab moral dan panggilan nurani, Daniel menginisiasi pemugaran.
“Hari ini, saya berdiri di hadapan Bapak-Ibu sekalian bukan hanya sebagai Wakil Ketua DPRK Banda Aceh.
Saya berdiri di sini sebagai bagian dari bapak ibu semua, yang punya tanggung jawab moral dan nurani untuk hadir ketika masyarakat membutuhkan,” ujarnya di hadapan warga.
Katanya, saat ini semua proses pemugaran sudah rampung dan kini warga sudah lebih nyaman jika ingin berziarah.
“Alhamdulillah, pemugaran kawasan makam ini akhirnya terlaksana. Kawasan yang dulunya kumuh, angker, dan tidak terurus, kini berubah menjadi lebih bersih, rapi, dan layak diziarahi,” kata Daniel dihadapan Warga Lampaseh Aceh.
Daniel menyebutkan, makam adalah pengingat akan kehidupan setelah kematian. “Tempat ini harus kita jaga bersama. Sebab, kita yang masih hidup, pada akhirnya akan kembali ke dunia yang abadi, yaitu akhirat. Merawat makam bukan sekadar tanggung jawab sosial, tapi juga spiritual,” ujarnya.
Warga setempat, Yusnidar menyampaikan terima kasih kepada Daniel Abdul Wahab atas pemugaran makam tersebut. Katanya, mereka sudah lama berharap adanya perbaikan untuk fasilitas tersebut.
Karena di tempat itu, dikebumikan nenek, ayah, ibu dan sanak saudara dari warga-warga Lampaseh Aceh.
Tentu Ahlul bait, mereka tentu makan keluarganya dalam kondisi rapi dan bersih. Apalagi mereka kerap berziarah untuk sekedar membaca doa.
Kata Yusnidar, karena makam dipenuhi semak belukar, maka banyak keluarga yang sudah jarang ziarah.

“Kalau kami karena dekat rumah masih sering berziarah, tapi saya kan bersihkan dikit-dikit di sekitar makam keluarga saja, tapi alhamdulillah sekarang semuanya sudah bersih,” ujarnya.
Warga Lampaseh Aceh mengaku selama ini sudah lama berharap agar makam umum tersebut bisa direnovasi. Namun karena keterbatasan anggaran di tingkat gampong, harapan itu tak kunjung terealisasi.
Daniel yang sering berdialog langsung dengan warga, kemudian menjawab aspirasi itu secara nyata. “Warga sering sampaikan ke kami agar makam ini dipugar. Tapi karena gampong tidak mampu, maka kami bantu fasilitasi. Hari ini jadi bukti, bahwa harapan itu bukan sekadar ucapan,” tambah politisi muda dari Partai Nasdem itu.
Sementara itu, Keuchik Lampaseh Aceh, Yushadi S.Ag menyampaikan terima kasih warga kepada Wakil Ketua DPRK Daniel Abdul Wahab yang melakukan pemugaran terhadap makam Gampong.
“Terima kasih atas perhatiannya, apa yang diperjuangkan ini memang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat,” ujarnya.
“Semoga semua penghuni makam ini dilapangkan kuburnya dan menjadi asoe syurga (Penghuni Syurga-Red)” demikian Yushadi.(Mar/*)