Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Seluruh pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar akhirnya bisa bergembira, seusai berhasil lolos babak playoff dengan susah payah dalam laga terakhir melawan tuan rumah Bireuen, Rabu (2/7/2025) sore.
Tidak ada kata-kata lain yang patut diucapkan, kecuali bersyukur atas keberhasilan lolos playoff, walau harus kalah dari tuan rumah 2-3. Target mencuri tiket di Bireuen telah gagal, tetapi peluang masih ada untuk terus maju ke PORA Aceh Jaya 2026.
Kondisi yang awalnya buram di pinggir dan dalam lapangan seusai tertinggal 3-0, akhirnya bisa terbayarkan melalui perjuangan sampai akhir para pemain yang tak kenal lelah mengejar bola.

Itulah sebuah drama yang benar-benar mencekam dan mendebarkan bagi pelatih, pemain dan juga manajemen. Seusai laga, pelatih dan tim manajemen, termasuk emak-emak turun ke lapangan.
Saling berpelukan, bersalaman dan senyum merekah terpapar jelas di wajah-wajah para emak-emak yang sebelumnya sempat buram melihat laga yang tidak menguntungkan bagi anak-anaknya yang sedang berjuang di lapangan.
Begitu juga pelatih dan tim manajemen, serta ofisial yang tidak bisa berkata-kata, kecuali menebar senyum untuk mengungkapkan kegembiraan yang sebelumnya sepertinya sudah tertutup rapat.
Seusai emak-emak berfoto bersama pemain, seluruh tim kembali ke tempat penginapan, apalagi adzan shalat Maghrib sudah berkumandang yang berada dekat Stadion Cot Gapu Bireuen.
Seusai mandi dan shalat Magrib, pemain disuguhkan nasi kotak dengan lauk ayam goreng. Mereka makan bersama di atas meja lobi hotel atau juga di dalam kamar.

Sambil menunggu kegiatan selanjutnya, para pemain rebahan di kursi lobi hotel dan tiba-tiba, mobil odong-odong ke Hotel Graha Buana, milik mantan Bupati Bireuen, Mustafa A Glanggang seusai shalat Isya.
Tanpa perlu menunggu komando, seluruh pemain beranjak dari kursinya atau turun dari kamar hotel untuk naik ke mobil odong-odong yang dipenuhi lampu kerlap-kerlip yang diiringi musik menggelegar.
Seusai naik ke lantai dua mobil yang telah dimodifikasi, mobil odong-odong melaju seputaran Kota Bireuen bersama kendaraan yang melintas dengan kondisi jalan tidak padat. Para pemain bersama emak-emak, pelatih, ofisial dan ketua tim manajemen tertawa lepas sepanjang perjalanan.
Kehadiran mobil odong-odong ini sempat menarik perhatian warga yang berada di pinggir jalan atau kendaraan yang melintas. Apalagi, berwisata dengan mobil odong-odong milik swasta ini sangat menyenangkan, apalagi bersama teman-teman.
Kegembiraan terlihat jelas dari wajah pemain untuk melepaskan kelelahan dan kepenatan seusai bertanding di lapangan yang dipenuhi penonton tuan rumah, termasuk puluhan remaja putri yang terus memberikan dukungan kepada pemain Bireuen,

Emak-emak yang ikut serta dalam rombongan odong-odong ini juga menyiratkan kegembiraan dengan terus menebar senyum dan tawa sepanjang tour singkat dalam Kota Bireuen pada Rabu (2/7/2025) malam itu.
Pelatih dan tim manajemen yang sebelumnya kasak-kusuk di pinggir lapangan saat laga sedang berlangsung, juga tampak sangat gembira dengan keberhasilan timnya lolos babak playoff.
Tour keliling kota yang tidak sampai setengah jam itu, bagian dari upaya tim manajemen untuk memberi hiburan kepada pemain dan seluruh anggota tim yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam laga krusial tersebut.
Usai berkeliling kota, mobil odong-odong kembali ke hotel untuk menurunkan seluruh penumpangnya dan para pemain sempat memberi lambaian kepada sopir odong-odong yang telah memberi mereka kegembiraan yang tidak akan pernah dilupakan, mungkin seumur-hidupnya.
Itulah sebuah drama sepak bola yang awalnya dipenuhi dengan kedukaan, akhirnya berubah menjadi kegembiraan, walau perjuangan belum berakhir. Para pemain ini harus kembali berjibaku dalam babak playoff yang direncanakan dilangsungkan di Kabupaten Pidie dari 9 sampai 11 Juli 2025.
Dalam beberapa hari mendatang, para pemain kembali berlatih, sebagai persiapan menghadapi laga playoff yang diperkirakan juga akan berlangsung sengit dalam laga memakai sistem gugur.
Siapa pun yang kalah, dipastikan akan tersingkir untuk maju ke PORA Aceh Jaya 2026, sebaliknya bagi pemenang langsung lolos PORA. Drama kesedihan dan kegembiraan dipastikan akan terulang kembali di kabupaten penghasil kerupuk mulieng itu
Semoga saja, kegembiraan tim sepak bola Pra PORA Aceh Besar ini akan terus berlanjut sampai ke Pidie. Untuk lawan playoff, Aceh Besar akan menghadapi runner-up Grup D, Aceh Tamiang.(Muh)