Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemain muda Pra PORA Aceh Besar berhasil mengatasi permainan pemain Academy Rampango, Pango, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (18/6/2025) sore.
Tim Rampango yang sebagian berisi pemain senior mampu menunjukkan permainan terbaiknya sepanjang babak pertama yang dipimpin wasit Aceh Besar, bernama Maulan Zikri dibantu dua hakim garis.
Tetapi, pemain muda Pra PORA Aceh Besar tidak tinggal diam, langsung memberikan perlawanan sengit atas serangan yang dilakukan pemain Rampango dari sayap maupun depan gawang.
Pada menit ke-11, tim Pra Pora mendapat tendangan bebas dari luar kotak penalti, tetapi tendangan M Raffa Fathary membentur tiang gawang, sehingga selamatlah gawang Rampango.
Tim Rampango dengan sejumlah pemain sudah berpengalaman terus memainkan bola dari kaki ke kaki dari area pertahanannya memanfaatkan sektor sayap untuk melakukan serangan. Pada menit ke-13, Rampango mendapat tendangan bebas yang melambung di atas mistar gawang Pra PORA.

Gilian pemain Pra PORA melakukan serangan sampai garis gawang Rampango, tetapi pemain Pra PORA terjatuh kesakitan yang dibiarkan oleh wasit, kemudian meniup pluit untuk melihat kondisi sang pemain yang ternyata bisa melanjutkan pertandingan pada menit ke-15.
Begitu bola kembali digulirkan, pemain Rampango melancarkan serangan yang akhirnya mendapat tendangan bebas yang gagal menjadi gol, karena tendangan jauh di atas mistar gawang.
Pemain Pra PORA kembali mengambil alih bola untuk melancarkan serangan dan mendapat tendangan bebas jauh dari gawang. Rafa yang menjadi penendang, gagal melakukan tugasnya, terkena pagar betis pemain Rampango.
Namun, pantulan bola berhasil diambil oleh pemain Pra PORA yang mengirim langsung bola ke gawang Rampango dan sempat terjadi kemelut, dua kali sundulan kepala pemain Pra PORA berhasil digagalkan oleh kiper Rampango.

Serangan demi serangan silih berganti dilakukan oleh kedua tim dengan pemain Pra PORA masih belum padu mengatur serangan. Bahkan, jelang babak pertama berakhir, seorang pemain Pra PORA tinggal berhadapan dengan kiper tanpa kawalan pemain lawan.
Namun, tanpa pikir panjang, sang pemain melepaskan tendangan yang berhasil ditangkap oleh kiper Rampango dengan mudah, karena tendangannya lemah. Padahal, kalau bola digiring lebih ke depan lagi, kemungkinan gol bisa terjadi pada menit ke-43.
Sampai wasit Maulan Zikri meniup pluit tanda berakhirnya babak pertama, tidak ada gol yang tercipta, sehingga skor tetap kaca mata 0-0. Memasuki babak kedua, pelatih Mukhlis Nakata mengganti semua pemain dengan tim kedua, termasuk memasukkan kiper termuda, Althaf Ghatfaan.
Perubahan permainan langsung terlihat, pemain Pra PORA kedua ini mampu membendung pola serangan Rampango dengan pemain senior, tanpa bisa menjangkau area gawang.

Sebaliknya, pemain Pra PORA berhasil mengatur pola serangan dengan baik, bahkan melakoni laga dengan fight tanpa kenal menyerah mengejar bola. Di tengah-tengah pemain Pra PORA keasyikan menyerang, tim Rampango melakukan serangan balik dari sayap.
Seorang pemain Rampango yang berada di sayap kanan Pra PORA melakukan percobaan tendangan langsung ke gawang dengan pemain sudah berada di area kotak penalti. Bola sempat coba disundul oleh pemain Pra PORA dan Rampango, serta coba ditepis oleh Althaf, tetapi langsung meluncur ke gawang.
Para pemain Rampango sempat merayakan gol yang terjadi pada menit ke-68. Seusai kebobolan, pelatih kiper Pra PORA, Rahmanuddin langsung mengganti Althaf dengan kiper yang akrab dipanggil dengan Yoyok sebagai penjaga gawang.
Seusai kick-off, pemain Pra PORA langsung melakukan inisiatif serangan dan tidak perlu menunggu lama, hanya dua menit kemudian, gawang Rampango kebobolan, sehingga skor menjadi 1-1 pada menit ke 70.
Seusai gol balasan ini, pemain Pra PORA lebih banyak menguasai bola, hanya sekali-kali pemain Rampango melakukan serangan yang dengan cepat dihadang bek Pra PORA.
Jelang akhir babak kedua, pemain senior Rampango tampak sudah kelelahan, sehingga sering kalah dalam sprint mengejar bola. Sehingga, hanya dalam waktu lima menit, tiga gol berhasil disarangkan pemain Pra PORA ke gawang Rampango pada menit 80, 82 dan 85.

Namun, laga persahabatan ini bukanlah untuk mencari kemenangan, tetapi untuk menentukan pemain Pra PORA Aceh Besar yang benar-benar solid dalam bermain, mulai dari bek, gelandang, sayap dan striker.
Dengan laga resmi tidak lama lagi, pelatih Mukhlis Nakata bersama asisten M Hidayat terus berusaha mencari pemain terbaik untuk menjadi line-up utama dan lapis kedua sebagai cadangan.
Direncanakan, akan dilaksanakan dua uji coba lagi sebelum menuju ke Bireuen untuk berlaga memperebutkan satu tiket ke PORA Aceh Jaya 2026. Salah satunya, melawan tim Pra PORA Sabang pada Kamis (19/6/2025) sore.(Muh)