Empat Pulau Harus Kembali ke Aceh

Muhammad TIs Pembina lumbung informasi rakyat banda AcehFOTO/ DOK POS ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Akhirnya dengan adanya bersuara tokoh nasional dan tokoh akademi Aceh serta Gubernur Aceh Muzakir Manaf masalah sengketa 4 Pulau di Aceh Singkil yang di alihkan pemiliknya untuk Sumatra Utara menjadi polemik dan kemarahan rakyat Aceh hingga dapat terganggu kestabilan keamanan dan kenyamanan dalam merawat perdamaian di Aceh pasca MoU Helsinky.

Pembina LIRA Aceh Maswadi dan Muhammad TIs mengucapkan terimakasih kepada mantan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla dan DPR RI /DPD RI yang telah ikut menyelesaikan polimik kisruh 4 Pulau milik Aceh menurut data administrasi Negara tahun 1992.

Dan berharap empat pulau di Aceh Singkil agar presiden prabowo Subianto mengambil alih dalam penyelesaian sengketa tersebut. “Itu patut kita semua acung jempol atas responsifnya hingga rakyat Aceh dan netizen penggiat media sosial sudah mulai turun kemarahannya,” tuturnya.

Sementara itu, Maswadi ikut mendukung kebijakan Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang tanggap dengan merespon kemarahan rakyat terhadap kebijakan Tito Karnavian yang mengalihkan 4 Pulau di Aceh Singkil dengan tegas mengatakan tanah Aceh sejengkal pun tidak boleh di ambil orang lain dan kita pun tidak boleh mengambil tanah orang. Dan Mualem dengan sikap tenang menyampaikan masalah sengketa 4 Pulau itu kepada presiden RI. “Alhamdulillah sudah direspon oleh pak Prabowo Subianto hingga masalah ini sudah di ambil alih oleh presiden RI,” ungkapnya.

Untuk itu, diharapkan kepada semua rakyat Aceh dan simpatisan dari saudara kita dari seluruh Indonesia yang mendukung 4 Pulau di Aceh Singkil itu sah milik Aceh diharap bersabar jangan lagi ada hujatan kepada Tito Karnavian selaku Mendagri yang memutuskan pengalihan 4 Pulau itu dan juga hentikan hujantan kepada gubernur Sumatra Utara Boby Nasution. Masalah itu mungkin miskomunikasi hingga terjadi polimik yg mengicu kemarahan rakyat Aceh.

Hal senada juga diungkapkan oleh pembina lira banda Aceh Muhammad TIs yang ikut prihatin sikap pemerintah melalui kemendagri yang memutuskan 4 pulau menjadi milik Sumut, padahal sejak dulu sudah milik Aceh dan sudah ada dalam peta dan kepemilikannya

“Wajar saja tokoh Aceh, pegiat, LSM, pers, rakyat Aceh prihatin dan protes keras pengalihan pulau tersebut. Padahal Aceh sedang merawat perdamaian pasca MoU Helsinky, dan jangan bangkit kan lagi luka lama di Aceh juga jangan memancing konflik baru,” ungkap muhammad t. Is yang juga korban konflik Aceh kepada media.

Muhammad yakin pemerintah Indonesia terutama kepada Prabowo-Gibran bisa menuntaskan semua masalah pulau ini dengan bijak.(MTis)