Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dermaga Wisata Ulee Lheue, Banda Aceh siap mengantar para wisatawan lokal, nasional dan juga mancanegara untuk menjelajahi gugusan pulau di Samudera Hindia.
Dermaga wisata ini yang dibangun pada era kepemimpinan Aminullah Usman telah menjadi sandaran para nelayan menambah pendapatan dengan membawa pengunjung atau juga wisatawan melihat keindahan perairan Aceh sampai Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) saat tidak pergi menangkap ikan.
Dermaga Wisata Ulee Lheue ini yang berada dekat Kantor Dinas Pariwisata Banda Aceh atau depan persimpangan menuju kawasan wisata pantai diresmikan pada 27 Januari 2021 lalu dengan tujuan sebagai sarana pendukung bagi para wisatawan untuk menikmati wisata bahari yang tidak ditemukan di daerah lainnya di Indonesia.
Hamparan luas Samudera Hindia tanpa batas menjadi keunikan sendiri saat menjelajahi perairan paling barat Indonesia yang berbatasan langsung dengan Pulau Andaman, India.
Di kawasan ini, para nelayan dan juga wisatawan dilarang mendekat, seiring munculnya sejumlah kapal perang dari negara kuat, seperti AS dan Rusia untuk memperebutkan tambang migas di bawah laut.
Terlepas dari itu, kawasan Samudera Hindia yang sangat luas sampai Afrika cukup dengan bentangan Pulau Aceh, seperti Pulau Nasi dan Pulau Bunta yang juga memberi keindahan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung
Tentunya, melalui Dermaga Wisata Ulee Lheue yang dibangun Pemko Banda Aceh memberi peluang seluas-luasnya ke pihak ketiga yang memiliki boat untuk melayani para wisatawan yang ingin melihat laut lepas di Samudera Hindia,

Kehadiran boat-boat nelayan yang dikenal tangguh menghadapi ganasnya laut sejak dulu tidak perlu diragukan lagi, siap mengantar wisatawan untuk berliburan atau juga memancing, seperti dikatakan Iswadi, salah seorang pemilik boat nelayan di Dermaga Wisata Ulee Lheue, Rabu (16/4/2025) pagi.
Dia mengatakan tarif sewa untuk berliburan di Pulau Aceh sekitar Rp 2 juta untuk antar jemput dan untuk memancing strike di Samudera Hindia disesuaikan dengan jarak perairan.
Dikatakan, bagi yang ingin berliburan ke Pulau Bunta di jajaran Pulau Aceh, cukup sediakan anggaran kurang dari Rp 2 juta atau sekitar p 1,5 juta dengan penumpang boat bisa sampai 10 orang.
Namun, untuk memancing di laut lepas maka dibatasi sampai lima orang dengan biaya sewa boat tergantung area pemancingan, antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per hati. Dia beralasan, pembatasan itu untuk memberi pemancing leluasa saat menangkap ikan hasil tangkapannya.
Iswadi menjelaskan boat-boat wisata ini siap setiap hari mengantar pengunjung dan wisatawan ke gugusan Pulau Aceh. Dia mengungkapkan biasanya setiap akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, banyak pengunjung berwisata ke Pulau Aceh.
Begitu juga yang hobi memancing, juga pada hari yang sama dengan waktu hanya satu hari, yakni pergi dan pulang pada hari itu juga. Disebutkan, ada batasan area pemancingan di perairan Samudera Hindia atau tidak terlalu jauh dari garis pantai.
Sebelumnya, pembangunan Dermaga Wisata Ulee Lheue ini memang sebagai tempat berlabuhnya boat wisata nelayan atau perusahaan swasta, seperti boat fiber Hotel The Pade yang juga bersandar di dermaga tersebut.
Khusus boat The Pade diperuntukkan bagi tamu hotel yang ingin melihat hamparan Samudera Hindia atau seputaran perairan yang dikelilingi pegunungan di sisi kanan dan kiri perairan Aceh ini.
Bagi pihak swasta, Dermaga Wisata itu sebagai salah satu upaya menarik para wisatawan untuk menginap di Hotel The Pade saat datang ke Banda Aceh. Boat yang dilengkapi tempat duduk akan memanjakan mata para tamu hotel melihat indahnya perairan Aceh, termasuk sunset pada sore hari atau menjelang senja.

Sedangkan bagi Pemko Banda Aceh, akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para pedagang yang berjualan di seputaran kawasan wisata tersebut yang memaparkan pantai eksotis.
Sebagai destinasi wisata terdekat dari Pusat Kota Banda Aceh, maka wisata bahari dan kuliner dengan harga terjangkau akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nasional dan juga mancanegara.
Ulee Lheue yang telah ditetapkan sebagai salah satu objek wisata favorit di Banda Aceh akan terus mendapat perhatian dari Pemko Banda Aceh yang saat ini dipimpin Illiza Sa’aduddin Djamal.
Sehingga, daya tariknya akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dengan tujuan akhir meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan Banda Aceh pada umumnya.
Apalagi, selama ini, bukan hanya pedagang kuliner yang terlihat, tetapi mobil usaha bergerak bertebaran sepanjang jalan kawasan wisata Ulee Lheue, seperti fashion, mulai dari baju, sepatu, aksesoris sampai aneka produk kerajinan.
Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi gugusan Pulau Aceh dapat datang ke tempat ini dan siap dilayani para nelayan dengan boat bersandar di Demaga Wisata Ulee Lheue setiap hari.(Muh)