Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian signifikan dalam upaya pemberantasan dan pencegahan narkoba sepanjang tahun 2024. Komitmen untuk mewujudkan Banda Aceh BERSINAR (Bersih Narkoba) sejalan dengan tujuan nasional dalam mendukung Indonesia BERSINAR.
Kepala BNN Kota Banda Aceh, Kombes Pol Zahrul Bawadi SH MM, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pelaksanaan program-program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) yang telah berjalan dengan baik.
“Terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan berbagai instansi dan masyarakat. Kami berharap sinergi ini semakin meningkat di tahun 2025 demi menciptakan Banda Aceh yang lebih maju dan harmonis,” ujarnya, dalam konferensi pers di Kantor BNN Kota Banda Aceh, Jumat (27/12/2024).
BNN Kota Banda Aceh mencatat penanganan 99 kasus narkotika sepanjang tahun 2024 dengan 103 tersangka yang berhasil diamankan. Dalam menjalankan tugas pemberantasan, BNN juga melakukan 3 kali asesmen terpadu (TAT) untuk memastikan bahwa penyalahguna narkoba yang teridentifikasi bukanlah pengedar atau bagian dari jaringan narkotika, sehingga mereka dapat menjalani rehabilitasi.
Sebagai bagian dari upaya rehabilitasi, BNN Kota Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk membawa penyalahguna narkoba ke fasilitas rehabilitasi yang telah disediakan. “Pada tahun 2024, terdapat 1.275 orang yang menjalani pemeriksaan tes urine di 18 instansi, dengan 16 orang terindikasi positif dan melanjutkan rehabilitasi,” ungkapnya.
Menurut Kombes Pol Zahrul Bawadi, inovasi program MOTRET (Motivasi Rehabilitasi) berhasil melibatkan 1.603 peserta, yang memberikan dorongan motivasi untuk penyalahguna narkoba agar mengikuti proses rehabilitasi. Selain itu, layanan rehabilitasi rawat jalan dan pasca-rehabilitasi juga telah melayani 10 klien yang memerlukan pendampingan lebih lanjut.
BNN Kota Banda Aceh telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, keuchik (red-kepala desa), dan sekolah. Sebagai hasilnya, 6 Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan program P4GN. “Ini termasuk pembentukan 25 penggiat anti narkoba di lingkungan pendidikan yang berperan sebagai fasilitator dalam penyuluhan narkoba,” sebut Kepala BNN Banda Aceh.
BNN Kota Banda Aceh juga memfokuskan program unggulannya pada dua sektor utama: Gampong Bersinar dan Ketahanan Keluarga Anti Narkotika. Sebanyak 19 gampong telah terlibat dalam program Gampong Bersinar, dengan 3 gampong baru ditambahkan pada tahun 2024, termasuk Gampong Penyerat yang berhasil meraih penghargaan sebagai Gampong Sehat. Program ini bertujuan menciptakan desa yang bebas narkoba melalui pembinaan dan partisipasi aktif masyarakat.
BNN Kota Banda Aceh juga meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan terkait narkoba, seperti pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP), yang telah melayani 250 kunjungan pada tahun 2024. “Gerai kita di MPP memberikan layanan konsultasi rehabilitasi, penerbitan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN), dan informasi mengenai bahaya narkoba,” terang Zahrul.
BNN Kota Banda Aceh terus berkomitmen untuk mengoptimalkan langkah-langkah P4GN demi menciptakan masyarakat yang sadar dan bebas narkoba. “Dengan semakin meningkatnya kolaborasi dan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kita dapat menghadapi tantangan narkoba dan mewujudkan Banda Aceh yang bersih dari narkoba di masa depan,” pungkas Zahrul Bawadi.(WD)






