Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh no urut 2, Zainal Arifin atau Cek Zainal-Mulia Rahman mencanangkan pembelian sampah masyarakat kota untuk didaur ulang menjadi barang yang akan memiliki nilai tambah. Hal itu disampakan Zainal Arifin dalam debat kedua atau pamungkas di Asrama Haji Banda Aceh pada Rabu (20/11/2024) malam.
Ia menyatakan pengelolaan sampah dan limbah masyarakat kota dan TPA yang sudah melebihi kapasitas harus ada solusi konkrit. Cek Zainal mengatakan akan mengukir sejarah dalam pengelolaan sampah di Banda Aceh secara modern dan tepat guna.
“Sudah ada investor yang siap berinvestasi dalam mengolah sampah masyarakat Kota Banda Aceh dalam jumlah ratusan ton per hari,” ujarnya.
Dia mengatakan investor tersebut sudah siap mengucurkan dana sampai Rp 1 triliun untuk membeli seluruh sampah dari masyarakat setiap hari.
“Kebutuhan sampah yang akan dibeli dari masyarakat dari 300 ton sampai 500 ton setiap hari,” ujarnya.
Paslon no urut 1, Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah menyatakan sampah sudah menjadi persoalan dimanapun kota Indonesia. Illiza menyatakan akan menerapkan sampah teirntegrasi secara teknologi dan mobile pelaporan sampah setiap hari.
Dia juga menyinggung tentang retribusi sampah yang terus meningkat, tetapi mengambil sampah masyarakat masih menjadi persoalan.
“Kami akan buat program gampong bank sampahberbasis teknologi dan pemilihan sampah. Kita bangun sampah modern, konversi jadi energi listrik dari TPA da n distribusi gas cuma-cuma tidak dilanjutkan, akan kami lanjutkan lagi,” tegasnya,
Paslon no urut 3, Aminullah Usman-Isnaini Husda mengatakan akan mempersiapkan infrastruktur pengelolaan sampah, daur ulang sampah dan SDM unggul untuk menjadikan sampai memiliki nilai berharga.
Isnaini mengatakan akan memberi edukasi ke masyarakat untuk memilah sampah agar dapat didaur ulang menjadi bernilai ekonomi, sehingga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Maksimalkan lembaga perangkat daerah yang konsisten untuk menangani masalah sampah dan siapkan regulasi yang menunjang pegelolaan sampah,” ujarnya.
Paslon no urut 4, Irwan Djohan-Khairul Amal mengatakan semua paslon sudah sepakat, paradigma tentang sampah tidak lagi seperti dulu. “Sampah harus menjadi anugerah yang akan bernilai ekonomi,” kata Irwan.
Irwan juga menyatakan pemerintah kota harus mengundang investor untuk bekerjasama dalam melakukan daur ulang sampah. “Sampah warga Kota Banda Aceh harus dapat diproduksi menjadi berbagai produk oleh masyarakat,” jelas Irwan seraya menyebutkan paradigma tentang sampah harus berubah.(Muh)