Rakornas KOBI Digelar di USK, Ini Harapan Pj Wali Kota Banda Aceh

Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, Ketua TP PKK Banda Aceh, Yekki Yasmin foto bersama Pada Rakornas Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) resmi dimulai di Auditorium Fakultas MIPA Universita Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa (5/11/2024). FOTO/ PROKOPIM PEMKO BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) resmi dimulai di Auditorium Fakultas MIPA Universita Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa (5/11/2024).

Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 peserta yang merupakan perwakilan dari program study Biologi dari seluruh Indonesia.

Pj Wali  Kota Banda Aceh, Ade Surya ikut hadir pada acara ini. Hadir juga Ketua TP PKK Banda Aceh, Yekki Yasmin yang merupakan dosen di Fakultas MIPA USK.

Hadir juga Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan dan Dekan Fakultas MIPA, Prof Taufik Fuadi Abidin dan civitas akademika Fakultas MIPA.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya menyampaikan sejumlah harapan.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang biologi.
“Kota Banda Aceh sangat mendukung segala bentuk kegiatan ilmiah yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memajukan daerah,” ujar Ade Surya.

Lanjutnya, Konsorsium Biologi Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan ilmu biologi di Indonesia.
“Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi yang lebih erat antara para peneliti, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang biologi,” harap Ade Surya.

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, khususnya Aceh, merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Hutan mangrove yang membentang luas di pesisir, terumbu karang yang menjadi rumah bagi berbagai biota laut, serta flora dan fauna endemik di daratan adalah sebagian kecil dari kekayaan alam Aceh.

“Namun, kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan di bidang biologi sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan memanfaatkannya secara berkelanjutan,” tambah Pj Wali Kota.

Seperti diketahui, lanjut Ade Surya, Ilmu pengetahuan, khususnya biologi, memiliki peran yang sangat krusial dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan memahami keanekaragaman hayati dan proses-proses alam yang terjadi, kita dapat mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, ilmu biologi juga dapat memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan, pertanian, dan industri.

Sementara itu, Ketua KOBI, Budi Setiadi Daryono dalam laporannya menyampaikan meski baru berusia 13 tahun, tapi organisasi tersebut terus berkomitmen dapat memberi kontribusi untuk bangsa dan negara Republik Indonesia.

Berdirinya KOBI bertujuan untuk mempelajari, memanfaatkan dan melestarikannya sumber daya alam sehingga dapat terus dinikmati masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam flora dan fauna yang cukup tinggi nilainya. Hal tersebut Di menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti atau ahli biologi, terutama dalam pendataan spesies dalam berbagai bioma.(Mar/*)