Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, nomor urut 3, Aminullah Usman dan Isnaini Husda terus memperkuat para pendukung dari berbagai kalangan warga Kota Banda Aceh untuk meraih kemenangan di Pilkada Kota Banda Aceh. Seusai debat pertama calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh pada 30 September 2024 yang lalu. Pasangan AMIN langsung melakukan gebrakan dengan menyasar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dalam debat, dia menyatakan akan mengunjungi Pasar Al Mahirah di Lamdingin, Banda Aceh yang dituding oleh paslon no urut 04, Irwan Djohan mulai sepi dari pembeli. Tak perlu menunggu lama, hanya berselang sehari, Aminullah dan Isnani menepati perkataannya dengan mengunjungi Pasar Al Mahirah pada 31 September 2024. Para pedagang dan pembeli mengeluhkan infrastruktur pasar yang tidak terurus lagi.
Dalam kesempatan itu, Aminullah langsung berjanji akan memperbaiki dan meningkatkan infrastuktur pasar lebih baik lagi bagi pedagang dan warga kota Banda Aceh, sehingga lebih nyaman dalam berjualan dan berbelanja.
Bahkan, Aminullah akan membuat terobosan baru di Pasar Al Mahirah yang telah berkembang menjadi kawasan baru, yang awalnya hanya area pertambakan yang terbengkalai usai dihantam tsunami 26 Desember 2004 lalu.
Dia menegaskan akan berusaha menciptakan pasar yang lebih representatif, sehingga akan memberi dampak besar, bukan hanya bagi pedagang, tetapi juga para pembeli, sebagian besar kaum ibu-ibu. Aminullah juga akan melakukan hal yang sama di pusat perbelanjaan bersejarah, Pasar Atjeh dan Kampung Baru.
Dalam acara bertajuk “Amunisi Akhir Pekan AMIN” di Soba Coffee Shop yang dihadiri seratusan anak muda, mulai dari influencer, konten kreator sampai pelaku muda UMKM, dia kembali menyampaikan gagasannya untuk menata kembali Pasar Atjeh dan Kampung Baru.
“Para pedagang pertokoan di Jalan Tgk Chik Pante Kulu mengeluhkan hilangnya pada pedagang kaki lima (PKL), yang menjadikan pasar menjadi sepi,” jelasnya, Minggu (3/11/2024).
Dia mengaku telah menemui para pedagang untuk mencari solusi agar pasar kembali ramai. Para pedagang sepakat untuk menjadikan area jalan menjadi ‘indoor’ atau tertutup untuk kendaraan. Sehingga para PKL dapat berjualan lagi, sekaligus meramaikan pasar bersejarah itu yang berada dekat Masjid Raya Baiturrahman.
Untuk Pasar Kampung Baru yang sebelahnya diisi para pedagang ayam, sayur-mayur, tukang jahit dan lainnya juga akan ditata lebih baik lagi. Dia mengatakan akan tetap berkomitmen untuk memperbaiki pasar yang berada di tengah-tengah perkotaan Banda Aceh tersebut.
Bukan hanya itu, Ketua DPC PAN Banda Aceh itu juga akan mengembangkan ekonomi kreatif yang menyasar anak muda Banda Aceh. Seperti diketahui, jumlah anak muda di Banda Aceh sangat banyak jumlahnya, mulai dari tamatan SMA/SMK/sederajat sampai perguruan tinggi.
Untuk mendapatkan pekerjaan di sektor swasta, apalagi di pemerintahan kota sangat terbatas. Aminullah menyadari betul kondisi tersebut, sehingga mengelontorkan program khusus anak muda dengan memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang pesat. Mulai dari konten kreator, YouTuber, infuencer, desainer sampai perfilman, yang semuanya membutuhan teknologi digital melalui tab, laptop sampai handphone (HP) android atau IOS dari iPhone.
“Bagi yang tidak mampu membei HP, maka dapat diajukan ke lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah,” katanya.
Dia menambahkan para pelaku UMKM yang kekurangan modal, juga dapat mengajukan ke LMKS ini yang telah menjadi contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia. Menurutnya, jika UMKM terus tumbuh, tetapi tidak diimbangi sektor lainnya, maka juga akan sulit berkembang.
Salah satunya, kata Aminullah melalui sektor pariwisata yang nantinya akan berdampak besar kepada pelaku UMKM. Dia menambahkan untuk sektor pariwisata juga akan digencarkan melalui berbagai even besar, baik lokal maupun nasional. Aminullah berharap akan dapat mendatangkan sampai 1 juta wisatawan yang nantinya akan berdampak pada seluruh sektor ekonomi di Banda Aceh, termasuk transportasi online.
“Indikator baiknya sebuah kota, jika warganya sudah berkecukupan, minimal untuk kebutuhan dasar sehari-hari,” jelasnya.
Program lainnya juga akan dilaksanakan kembali, seperti biaya kematian, persalinan ibu melahirkan sampai biaya perkawinan anak muda Banda Aceh. Untuk penyandang disabilitas juga turut diperhatikan dengan memberikan bantuan Rp 500 ribu per bulan, agar tidak ada lagi pengemis di jalan-jalan.
Begitu juga dengan program rumah dhuafa akan dilanjutkan kembali dan seabreg rencana program lainnya yang semuanya disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) nasional.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Aminullah terus mengulang pernyataan ‘Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat’ melalui kiasan “Peng rakyat jok ke rakyat”. (Muh)