Debat Pertama Calon Pemimpin Banda Aceh, Paslon 04 Serang Paslon 01 Sampai Tak Disiarkan TV

Empat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat mengikuti debat perdana yang dilangsungkan di Amel Convention Hall, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh Rabu (30/10/2024) malam. FOTO/ALFARIZI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Debat pertama calon Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh sempat berlangsung riuh, tetapi tetap damai dan aman.

Debat calon pemimpin Banda Aceh itu yang ditunggu-tunggu masyarakat kota ini, ternyata tidak disiarkan satu stasiun televisi pun, baik lokal maupun nasional, kecuali streaming melalui YouTube.

Kondisi itu membuat warga Kota Banda Aceh kecewa, karena tidak bisa melihat debat untuk menentukan pilihannya pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.

Hal itu seperti diungkapkan oleh Alya, salah seorang warga Ulee Kareng, Banda Aceh. Pemilih dari kelompok Gen-Z ini sangat mengharapkan melihat penampilan calon pilihannya, tetapi berakhir kecewa.

Dia mengaku sudah bolak-balik mencari stasiun televisi yang mensiarkan debat itu selama satu jam lebih setelah pukul 20.00 WIB, tetapi tidak juga ditemukan.

Tetapi, menemukan debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah di salah satu stasiun televisi. Padahal KIP Banda Aceh, sudah mengumumkan akan menayangkan debat di stasion TV lokal dan nasional.

Kondisi serupa juga ditemukan di salah satu warung kopi Ulee Kareng, yang juga tidak menemukan tayangan debat tersebut.

Ratusan pendukung salah satu paslon yang berkumpul di Reborn Kopi karena tidak bisa menyaksikan debat kandidat Wali Kota Banda Aceh yang dilangsungkan di Amel Convention Hall, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh Rabu (30/10/2024) malam. FOTO/ALFARIZI

Debat berlangsung hampir empat jam dengan moderator moderator Dosi Alfian dan Syaima Atika dari pukul 20.00 sampai 24.00 WIB dinihari di Hotel Amel Convention Hall, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh Rabu (30/10/2024) malam.

Empat paslon yang berdebat yakni no urut 1 Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah Mukhlis, no urut 2 Zainal Arifin-Mulia Rahman, no urut 3 Aminullah Usman-Isnaini Husda dan no urut 4 Teuku Irwan Djohan-Khairul Amal.

Dengan kondisi tersebut, warga kota tidak bisa menyaksikan keriuhan saat sesi tanya-jawab di ruang debat saat paslon no urut 4, Irwan Djohan menyerang Paslon no urut 1, Illiza.

Irwan dalam serangannya mempertanyakan Illiza yang ikut menyetujui perubahan RUU Pilkada 2024 yang banyak ditentang masyarakat Indonesia, bahkan demo dimana-mana.

Illiza dalam tanggapan mengatakan dirinya memiliki konsekwensi saat itu untuk menyelamatkan beasiswa di 15 kabupaten/kota di Aceh. “Saya rela dihujat, agar dana beasiswa bisa cair untuk puluhan ribu pelajar di Aceh.” ujarnya.

“Saya manusia biasa, tetapi tetap berjuang untuk masyarakat Aceh melalui Komisi X DPR-RI dan Baleg DPR,” kata Illiza.

Irwan yang memanggil Illiza dengan bunda kembali menimpali dengan mengatakan dirinya memposting Garuda Biru untuk menentang perubahan RUU Pilkada.

Illiza dengan tegas meminta Irwan jangan mencari popularitas di sini. “Anda tidak seharusnya berbicara seperti ini, karena saya punya track record, selalu berjuang untuk masyarakat Aceh,” ujarnya.

Sementara itu, debat lainnya berlangsung tertib dan tenang, walau kadang-kadang ada teriakan riuh rendah dari masing-masing pendukung.

Tetapi, empat paslon yang berdebat, kesemuanya telah menjabarkan visi dan misinya masing-masing. Dari perdebatan itu, ada yang sepakat dengan paslon lain atau juga hanya menambahkan.

Kondisi secara keseluruhan berlangsung secara tenang, tidak ada ketegangan yang terjadi, kecuali saat Paslon 04 menyerang 01. Sedangkan Paslon 02 dan 03 lebih memilih tenang dalam bersikap, selebihnya hanya kritikan seadanya, tidak ada yang berlebihah.(Muh)