DPRK Banda Aceh Bentuk AKD, Ini Komposisinya

Pimpinan DPRK Banda Aceh foto bersama usai menetapkan Alat Kelengkatan Dewan (AKD) dalam rapat paripurna dewan yang berlangsung di lantai 4 Gedung DPRK, Selasa (29/10/2024). FOTO/ HUMAS DPRK BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh hari ini menetapkan Alat Kelengkatan Dewan (AKD). Penetapan ini berlangsung dalam rapat paripurna dewan yang berlangsung di lantai 4 Gedung DPRK, Selasa (29/10/2024).

Rapat internal anggota dewan tersebut dipimpin langsung Ketua DPRK, Irwansyah, ST, yang turut didampingi Wakil Ketua I, Daniel Abdul Wahab, dan Wakil Ketua II, Dr Musriadi, serta dihadiri segenap anggota DPRK Banda Aceh lainnya.

Dalam proses penetapan Alat Kelengkapan Dewan periode 2024-2029 itu berlangsung tertib dan demokratis. Adapun susunan AKD DPRK Banda Aceh yaitu: Komisi I diketuai T. Nanta Muda ST MM, Wakil Ketua, Aiyub Bukhari, S.Pd, Skretaris Hj, Devi Yunita, ST, sementara Ismawardi, S,Pd, Teuku Arief Khalifah, S.T., M.App Mgt, Iskandar Mahmud masing – masing sebagai anggota.

Komisi II diketuai M. Zidan, Al Hafidh, S.Ked, Wakil Ketua Teuku Iqbal Djohan, S.E, Skretaris M. Arifin, sementara Tgk Tarnuman MT, S.E, Irwansyah, S.E dan Syarifah Munirah, S.Ag sebagai anggota.

Komisi III diketuai Royes Ruslan. SH. Wakil Ketua Tuanku Muhammad, M.Ag, Skretaris Sofyan Helmi, SE, M.Si sementara Ramza Harli, SE, Abdul Rafur, Faisal Ridha, ST dan Aulia Rahman, ST masing masing sebagai anggota.

Komisi IV diketuai Farid Nyak Umar, S.T, Wakil Ketua Aulia Afridzal, SE,MSi, Sekretaris Hj Efiaty Z, A.Md, sementara Sabri Badruddin,ST, MT, Mehran Gara R, Tgk Januar Hasan dan M. Iqbal, ST masing – masing sebagai anggota. Badan Legislasi diketuai Ramza Harli, SE, Wakil Ketua Faisal Ridha, ST, sementara Sofyan Helmi, SE, Hj, Devi Yunita, ST, Abdur Rafur, Royes Ruslan. SH, masing – masing sebagai anggota.

Adapun Badan Anggaran diketuai Irwansyah, ST, Wakil Ketua Daniel Abdul Wahab, Wakil Ketua Dr, Musriadi, SPd, M.Pd. Sementara Farid Nyak Umar, S.T, Tuanku Muhammad, M.Ag, Abdul Rafur, Hj Efiaty Z, A.Md, Sofyan Helmi, SE, M. Zidan, Al Hafidh, S.Ked M. Arifin, Tgk Januar Hasan, Ramza Harli, SE, Irwansyah, SE, Sabri Badruddin, ST, MT, dan M. Iqbal, ST sebagai anggota.

Badan Musyawarah diketuai Irwansyah, ST, Wakil Ketua Daniel Abdul Wahab, Wakil Ketua Dr, Musriadi, SPd, M.Pd, anggota Devi Yunita, ST, Tgk Tarnuman MT, S.E, T. Nanta Muda ST MM, Teuku Iqbal Djohan, S.E, Ismawardi, S,Pd, Aulia Afridzal, SE,MSi, Royes Ruslan. SH, Aiyub Bukhari, SPd. Mehran Gara R, Teuku Arief Khalifah, Aulia Rahman, dan Syarifah Munirah. Sementara Badan Kehormatan Dewan diketuai Sabri Badruddin, Anggota Mehran Gara R dan Teuku Iqbal Djohan.

Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, ST mengakatan bersyukur dengan telah digelarnya rapat paripurna penetapan tatib dewan dan pembentukan AKD yang berlangsung dengan lancar dan tertip serta penuh dengan kekeluargaan.

“Tidak ada dinamika, Alhamdulillah bisa kami fasilitasi, membangun komunikasi antar lintas partai dan fraksi sehingga proses pembahasan dan pembentukan AKD berlangsung dengan lancar,” kata Irwansyah usai memimpin rapat.

Menurutnya prinsip pembentukan AKD ini merupakan prinsip kebersamaan, ia mencontohkan jika di pemerintahan pusat ada kabinet merah putih maka di Banda Aceh ada kualisi merah putih dimana semangatnya adalah pembagian pemerataan fungsi dan jabatan di AKD secara berimbang dan proporsional.

Irwansyah menjelaskan semua fraksi yang ada di DPRK Banda Aceh ini mendapatkan mandat jabatan masing – masing, sesuai dengan keberadaan posisi fraksi tersebut, misalnya kata dia komisi A diberikan kepada Nasdem, Komisi II diberikan kepada Fraksi PAN, Komisi III kepada Demokrat, Komisi IV kepada PKS, kemudian Badan Legilasi kepada Geridra, Badan Kehormatan diberikan kepada Fraksi Gabungan Golkar, PKB dan PPP.

“Jadi tidak ada koalisi yang saling meninggalkan atau meninggalkan,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Irwansyah juga mengharapkan dengan dilakukan pembentukan AKD ini dapat membantu kerja – kerja dan fungsi kedewanan, serta memaksimalkan pengawasannya terhadap kinerja pemerintah kota  Banda Aceh dimasa yang akan datang.(Mar)