Ratusan Ekor Ayam Mati Mendadak di Banda Aceh dan Aceh Besar, Diduga Flu Burung

Seorang warga Ulee Kareng, Banda Aceh yang ayamnya mati mendadak memberi makan anak ayam dengan cara disulang ke mulut, Rabu (23/10/2024) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ratusan ekor ayam milik warga  Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mati mendadak dalam dua pekan terakhir ini, diduga flu burung.

Hal itu seperti diakui oleh Adi, salah seorang warga Lamklat, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Kamis (24/10/2024) pagi yang menyebutkan puluhan ekor ayam miliknya yang sudah besar mati mendadak.
“Awalnya tidak mau makan, mata merah menyala, mulut membiru, serta mengeluarkan lendir dari mulutnya,” katanya.

Dia menjelaskan sudah berupaya mengobati ayam-ayamnya saat mulai terlihat seperti terserang penyakit, tetapi tidak berhasil juga. Dimana pada pagi hari, ayamnya masih terlihat sehat, tetapi mulai sore hari, gejala terserang penyakit sudah terlihat. “Waktu pagi hari, saya lihat beberapa ekor ayam besar sudah mati,” ujarnya.

Dikatakan, dirinya tidak mengetahui penyakit apa yang menyerang ayamnya, tetapi diduga akibat cuaca ekstrem, dimana saat suhu tinggi, tiba-tiba turun hujan dan kembali lagi panas terik matahari.

Untuk mengantisipasi penobatan, seorang dokter hewan yang berada di lingkungannya telah memeriksa ayamnya dan dipastikan penyakit flu burung.

Disebutkan, ciri-cirinya, wajah ayam hitam membiru dan sesak nafas, sehingga dalam beberapa hari, ayam terus mati. “Dalam satu hari, bisa tiga sampai lima ekor ayam mati,” ujarnya.

Adi mengungkapkan hal serupa juga menimpa ayam milik warga lain di kampungnya, semuanya mati mendadak terserang penyakit yang diduganya “Ta’en,” penyakit ayam yang sering disebut warga Aceh. “Kalau ayam mati satu kandang, apalagi, kalau bukan penyakit flu burung,” ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Saifuddin, salah seorang warga Ulee Kareng, Banda Aceh yang mengaku puluhan ekor ayamnya mati mendadak, tersisa yang masih kecil.

Dia mengatakan awalnya ayam miliknya seperti demam, wajah membiru kehitaman dan keluar lendir dari hidung. “Akhirnya, dalam beberapa hari, ayam mati, kecuali yang masih kecil,” ujarnya.

Ia menambahkan ayam yang masih kecil ini juga tidak mau makan sendiri, diduga stress melihat induknya mati. “Jadi, saya terpaksa memberi makan sendiri, dengan menyulang ke mulutnya,” tambahnya.

Disebutkan, belum ada pihak terkait yang memberi bantuan kepada pihaknya, memeriksa kandangnya dan mencegah ayam yang masih kecil.

Sedangkan seorang wanita lanjut usia bernama Nursyiah juga mengalami hal serupa, puluhan ekor ayamnya mati mendadak.

Sementara itu, flu burung atau avian influenza (AI) merupakan penyakit menular bersifat akut pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Semua unggas dapat terserang virus ini, tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan kalkun.

Walaupun demikian, konsumsi ayam dan produk unggas lainnya tetap diperbolehkan dan aman di tengah kemunculan flu burung. Namun, harus pastikan semuanya sudah dimasak dengan baik hingga matang sepenuhnya sebelum dikonsumsi.(Muh)