Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Hauna Azkia, santriwati Dayah Terpadu Inshafuddin (DTI) Banda Aceh, yang kini melanjutkan studi pada Dayah Madrasah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), meraih prediket Mumtaz untuk katagori Kelas III SMP. Pada peringatan Milad dan Tasyakur ke-26 DTI Banda Aceh, ia dinobatkan sebagai Santri Berprestasi Tingkat SMP Tahun Ajaran 2023/2024.
“Pemberian reward tersebut dengan menilai kemampuan akademik selama studi di dayah sejak Kelas I hingga Kelas III SMP, serta melihat capaian prestasi rapor dayah sehingga diberikan katagori Juara Umun dengan Prediket Mumtaz,” ungkap Ustad Tajul Fuzari SH saat membacakan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Pimpinan DTI, Drs Tgk HM Daud Hasbi MAg (Abi Daud Hasbi).
Hauna Azkia bukan hanya unggul di bidang akademik, juara umum di angkatannya, akan tetapi juga punya kemampuan bahasa Asing (Arab, Inggris, dan Korea). Pada Tahun 2022 Hauna Azkia juga dinobatkan sebagai Queen of Languange.
Tentu pemberian penghargaan ini berdasarkan penilaian yang ketat, di antaranya hasil pemantauan keseharian di dayah, kemampuan bahasa Asing, prilaku dan prestasi akademik baik dayah maupun sekolah, akhirnya dewan guru memutuskan Hauna Azkia layak meraih prestasi dalam bidang Queen of Languange pada 2022.
Anak pertama Muhammad Syarif SHI MH, Kabid SDM dan Manajemen pada Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh, yang juga Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, bersyukur atas capaian prestasi yang membanggakan, sejak menjadi Santri TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh.
Hauna Azkia juga pernah meraih juara I MTQ Cabang Tartil Quran tingkat Anak-anak Pegawai Negeri Sipil (PNS) se-Kota Banda Aceh pada 2016 silam yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banda Aceh dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-811 Kota Banda Aceh.
Kini, ananda Hauna Azkia mondok sebagai santri Kelas I tingkat Madrasah Aliyah di Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), satu Dayah Terpadu terbaik di Aceh yang didirikan oleh Prof Dr H Syamsuddin Mahmud, Gubernur Aceh Periode 1993-2000.
Dayah Terpadu Inshafuddin (DTI) Banda Aceh merupakan satu dayah terbaik di Banda Aceh. Dayah yang terakreditasi A ini, didirikan pada 17 Juli 1998 oleh Ulama dan Cendikiawan Muslim, seperti Abud Daud Zamzami, Prof Dr Safwan Indris MA, Prof Dr Hasbi Amiruddin MA, Prof Dr Azman Ismail MA, Prof Dr Damanhuri Basyir MA, Dr Qismullah MA, dan sejumlah tokoh lainnya.
“Setiap tasyakur dan milad, Dayah Terpadu Inshafuddin punya tradisi memberikan penghargaan kepada para santrinya yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun bidang Hifzul Quran (Santri Tahfidz),” ungkap Tgk Nasrul Zahidy S,Sos, Wakil Pimpinan DTI Banda Aceh. (Ask/*)