Kadis PKP Kota Banda Aceh: Warga Harus Tahu Cara Penyelamatan dan Proses Pemadaman Kebakaran

Petugas Damkar Kota Banda Aceh membersihkan puing-puing seng sisa kebakaran sebagai upaya menjaga keselamatan saat terjadi musibah kebakaran. FOTO/ DOK DPKP BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, Muhammad Hidayat SSos, menyebutkan, semua warga harus paham bagaimana proses pemadaman api san cara menyelamatkan diri saat terjadi musibah kebakaran, karena hal tersebut penting untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa dan kerugian harta benda yang dimiliki oleh warga Kota Banda Aceh.

Menurut Hidayat, teknik pemadaman dan tekhnik penyelamatan jiwa pada bangunan sangat dipengaruhi kelengkapan Instalasi Proteksi Kebakaran (Pasif maupun Aktif), sumber daya manusia penghuni bangunan yang terlatih, komitmen yang kuat dalam menerapkan Manajemen Penanggulangan Kebakaran (MPK) gedung atau bangunan, MPK Lingkungan dan MPK kabupaten atau kota.

“Maka guna mengurangi resiko yang terjadi dari kebakaran itu, warga harus menyiapkan berbagai alat proteksi kebakaran, tentu saja yang paling penting adalah pemahaman warga itu sendiri terkait dengan penyelamatan dan proses bagaimana memadamkan api sebelum petugas Damkar tiba,” kata Hidayat, Rabu (8/5/2024).

Ia menjelaskan, instalasi proteksi kebakaran gedung yang perlu disediakan untuk upaya pencegahan kebakaran dan pemadaman kebakaran pada bangunan antara lain, sistem perlindungan bangunan terhadap bahaya kebakaran yang meliputi konstruksi bangunan yang tahan api, pemilihan bahan yang dapat membatasi menjalarnya api/ sistem kompartemen dan ketahanan struktur bangunan terhadap api.

“Tujuan sistem proteksi pasif ialah sebagai upaya melindungi bangunan dari keruntuhan total/serentak akibat kebakaran, meminimalisir Intensitas kebakaran sehingga terhindar dari flash over dan pembakaran penuh juga memberi waktu bagi penghuni untuk menyelamatan diri. Selain itu tujuan tersebut sebagai melindungi keselamatan petugas pemadam dan menjamin fungsi gedung sesuai peruntukannya,” terangnya.

Dua orang petugas Damkar Kota Banda Aceh berupaya memadamkan api yang menghanguskan satu unit rumah beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK DPKP BANDA ACEH

Selanjutnya menurut Hidayat, sarana pengindraan kebakaran baik otomatis maupun manual, alarm kebakaran, CCTV atau kamera tersembunyi menjadi hal penting dalam proses pemadaman, termasuk dengan jaringan hydrant kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan bangunan gedung dan penghuni.

“Hal lainnya, fire extinguisher yang sesuai dengan jenis dan potensi kebakaran serta peruntukan atau fungsi ruangan untuk mengurangi kerugian akibat penanganan kebakaran. Saf untuk petugas pemadam kebakaran dapat berupa tangga kebakaran, lift kebakaran, siamise conection, gambar/ denah tata ruang dalam bangunan masing-masing lantai, ini beberapa hal penting yang harus dipahami oleh warga sebagai proses pemadaman yang cepat dan juga upaya dari proteksi dari bahaya kebakaran yang dapat mengancam jiwa siapapun,” urainya.

Sementara hal lainnya yang juga menjadi sangat penting untuk disediakan dalam proteksi dari bahaya kebakaran ialah, adanya Fire Blangket (selimut tahan api) dan sarana pemadam yang lain.
“Sarana akses jalur mobil pemadam kebakaran meliputi menandaan jalur akses masuk mobil pemadam, lapisan perkerasan parkir mobil pemadamm kemiringan landasan dan derajat tikungan jalan untuk maneuver mobil PK dan lain-lainya,” ucap Hidayat.

Teknik Pemadaman

Menurut Hidayat, dalam upaya pemadaman kebakaran dikenal dengan istilah teknik pemadaman, taktik pemadaman dan strategi pemadaman. Teknik, taktik dan strategi pemadaman tersebut dapat sebagai dasar acuan bagi individu, kelompok masyarakat, maupun petugas pemadam yang berupaya untuk menanggulangi kebakaran serta mengurangi kerugian.

“Dengan menerapkan teknik yang tepat maka pemadaman akan berjalan efektif dan efisien sehingga dapat menekan angka kerugian yang diderita korban, lingkungan sekitar maupun Petugas Pemadam Kebakaran,” ucapnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa acam-macam teknik pemadaman yang digunakan dalam pemadaman kebakaran, pertama teknik pendinginan, kedua teknik penyelimutan, ketiga teknik urai, keempat teknik pembekuan, selanjutnya teknik pencairan, teknik Lokalisir/isolasi dan teknik memutus rantai unsur- unsur api.

Beberapa orang petugas Damkar Kota Banda Aceh melakukan proses pendinginan usai api membakar satu unit gudang beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK DPKP BANDA ACEH

“Semua teknik pemadaman ini dapat di lakukan secara perorangan maupun kelompok. Prinsip – prinsip dalam memilih teknik pemadaman dengan mempertimbangkan hal-hal lainnya, seperti perhitungkan dengan cermat keselamatan pribadi, kemudian memilih yang praktis dan cepat bisa digunakan, memilih jenis alat pemadam yang sesuai dengan klasifikasi benda terbakar, tingkat kebakaran dan lainnya,” jelasnya.

Selain itu, Hidayat juga mengatakan, pertimbangan lainnya ialah penyesuaian dengan tempat dimana benda tersebut berada. Perhitungkan resiko akibat yang ditimbulkan dari pemadaman tersebut terhadap penghuni, ruangan/lingkungan, masyarakat sekitar.
“Usahakan jangan sampai menambah kerugian ataupun kerusakan yang tidak perlu dilakukan,” ujar Hidayat.

Teknik Penyelamatan Jiwa Pada Bahaya Kebakaran Gedung Kadis PKP Banda Aceh juga menyampaikan, dalam usaha penyelamatan jiwa pada kebakaran gedung ada 2 macam, pertama penyelamatan dari dalam gedung dan penyelamatan dari luar gedung.

“Penyelamatan jiwa dari dalam gedung sangat tergantung pada sarana dan fasilitas penyelamatan pada gedung, kemampuan dan ketrampilan tim penyelamat dan komitmen kuat dari penghuni gedung untuk menjalankan aturan-prosedur yang sudah ditetapkan,” pungkas nya.(AMZ/*)