Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan di pesisir pantai Kabupaten Aceh Besar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Besar melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Mulyadi SH mendatangi pelaku usaha objek wisata Pulo Kapok di Kecamatan Lhoknga dan mengajak untuk bersama-sama tangani permasalahan sampah, Minggu (28/4/2024) siang.
Pada kesempatan itu, Kabid Pengelolaan Sampah, Mulyadi SH menjelaskan, untuk mengantisipasi dari pembuangan sampah sembarangan yang disinyalir tidak efektif dan dapat mencemarkan lingkungan, DLH Aceh Besar siap mengerahkan armada pengangkut sampah untuk mengutip sampah dari usaha mereka dalam perharinya.
“Untuk menghindari pembuangan sampah liar yang tidak efektif dan berefek negatif terhadap lingkungan, kita akan mengerahkan armada pengangkut sampah dalam setiap harinya, kecuali hari Jumat dan Minggu,” ucapnya.
Oleh karena itu, Ia mengungkapkan bahwa adanya retribusi yang harus disetorkan para pelaku usaha objek wisata Pulo Kapok terhadap kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Besar.
“Pengangkutan sampah ini akan dipungut biaya Rp 300 ribu per Usaha dalam perbulannya, dan penyetoran biaya tersebut akan masuk ke kas daerah sebagai retribusi PAD Aceh Besar dari sektor penanganan sampah,” ujar Mulyadi.
“Upaya yang kita lakukan ini merupakan tindak lanjut dari Aksi 1 Jam Pungut Sampah yang digelar Pemkab Aceh Besar pada hari Minggu 21 April 2024 kemarin,” tambahnya.
*Respon Positif Pelaku Usaha di Pulo Kapok
Dalam upaya yang dilakukan oleh Pemkab Aceh Besar melalui DLH Aceh Besar tersebut, mendapatkan respon positif dari pelaku usaha objek wisata Pulo Kapok. Kabid Pengelolaan Sampah, Mulyadi SH mengatakan, para pelaku usaha setuju untuk bekerjasama dengan DLH Aceh Besar dalam penanganan sampah. Mereka telah menyerahkan data untuk masuk dalam daftar penanganan sampah di Aceh Besar.
“Alhamdulillah mereka mau bekerjasama, dan kita telah mengambil data mereka. Kontrak penanganan sampah akan dimulai pada 1 Mei 2024 mendatang,” tandasnya.
Disisi lain, pelaku usaha di Pulo Kapok Syafiq menilai bahwa bekerjasama dengan DLH Aceh Besar dalam penanganan sampah dapat memberikan efek positif terhadap usahanya. Menurutnya, dengan lingkungan yang bersih akan meningkatkan mutu objek wisata di kawasan tersebut.
“Dengan adanya DLH Aceh Besar yang menangani permasalahan sampah, lokasi wisata jadi lebih terjaga dan menjamin kenyamanan wisatawan yang datang,” paparnya.
Selain itu, Iskandar M Ali mengapresiasikan upaya Pemkab Aceh Besar melalui DLH Aceh Besar dalam penanganan sampah di kawasan tersebut. “Kami berterimakasih kepada DLH Aceh Besar karena telah merespon permasalahan sampah yang terjadi di Pulo Kapok ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Yusuf selaku pelaku usaha lainnya, sangat mendukung upaya penanganan sampah tersebut. Ia berharap, dengan adanya kerjasama antara pelaku usaha dan DLH Aceh Besar, permasalahan sampah dapat teratasi sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung ke objek wisata tersebut.
“Kami sangat mendukung program baru dari DLH Kabupaten Aceh Besar ini. Semoga dengan kerjasama ini akan meningkatkan kenyamanan para pengunjung di Pulo Kapok,” pungkasnya.(WD)