Pemkab Aceh Tenggara Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024

Para ASN Pemkab Aceh Tenggara mengikuti upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024, di halaman Setdakab Agara, Kutacane, Kamis (25/4/2023). FOTO/ DISKOMINFO AGARA

Kabarnanggroe.com, Kutacane – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara melaksanakan upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024, di halaman Setdakab Agara, Kutacane, Kamis (25/4/2023).

Upacara tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRK Jamudin Selian, Perwakilan Dandim, Perwakilan Kapolres, Perwakilan Kajari, Perwakilan MAA, Perwakilan MPU, Ketua Mahkamah Syar’iyah T. Swandi, Asisten Pemerintahan Keistimewaan Aceh Dan Kesejahteraan Muhammad Riduan, Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian dan Pembangunan Julkarnaen, Para Kepala OPD, Para Camat, Para Pejabat Esselon III, Anggota TNI-Polri Kepala Bank Aceh Syari’ah Kutacane Doni Rachman dan Kepala BSI Kutacane Khairul Fahmi serta perwakilan PNS dari OPD.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Yusrizal, ST mewakili Pj. Bupati Aceh Tenggara membacakan Arahan Menteri Dalam Negeri dengan Tema Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan lingkungan yang saat ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran pemerintah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Bahwa dalam hal ekonomi hijau menuju Lingkungan yang sehat, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara sudah mulai menerapkan ekonomi hijau, melalui pelestarian lingkungan seperti pemanfaatan hutan konservasi pada zona rehabilitasi dengan pola Kemitraan Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) dan Hutan Lindung dengan Pola Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKM),” ujar Yusrizal.

“Juga menghimbau kepada Masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tercemar dan tidak menebang pohon untuk mengurangi dampak banjir bandang yang sering melanda Aceh Tenggara,” pungkasnya.(Ilyas/*)