Pasien Catchlab RSUD Meuraxa Minta BPJS Segera Realisasikan Kerjasama

Abdul Azis (60) tahun pasien poli jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Rabu (27/3/2024). FOTO/ALFARIZI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Abdul Azis (60) tahun warga Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, pasien poli jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh meminta pihak BPJS Kesehatan untuk segera merealisasikan kerjasama pembiayaan layanan cathlab yang ada di RSUD Meuraxa.

Menurutnya, kebutuhan layanan cathlab sudah sangat mendesak, karena saat ini layanan cathlab hanya ada di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin.

“Layanan hanya ada di RSUDZA saja, sedangkan pasien cathlab di Aceh sudah sangat banyak,” katanya di Banda Aceh, Rabu (27/3/2024).

Abdul Azis juga mengatakan, awalnya dirinya sangat senang mendengar RSUD Meuraxa telah membuka layanan cathlab bagi pasien jantung, ia yang selama tiga tahun menjalani pengobatan jantung di Meuraxa segera mendaftarkan dirinya untuk menjalani pengobatan cathlab, namun sayangnya hingga saat ini dirinya masih dalam masa penantian layanan tersebut direalisasikan.

“Di bulan Januari lalu, saya telah mendaftarkan diri untuk pengobatan cathlab, tapi setiap saya berobat ke rumah sakit, dokter spesialis bilang kita masih tunggu proses kerjasama dengan BPJS,” katanya.

Dengan wajah penuh harapan, Abdul Azis meminta pihak BPJS untuk segera merealisasikan kerjasama tersebut, pasalnya pasien cathlab di RSUD Meuraxa telah mengantri.

“Saya saja saat Januari lalu mendaftar sudah urutan 41, apalagi sekarang, kabar dari dokter sudah 60 orang, sungguh kami sangat mengharapkan layanan tersebut, karena jika RSUDZA antrinya sangat panjang, masa tunggunnya sampai enam bulan,” pintanya.

Lebih lanjut Abdul Azis menuturkan, jika dirinya sangat menanti layanan cathlab di Meuraxa berjalan, ia menuturkan jika dirinya tidak memiliki biaya yang cukup untuk pengobatan cathlab tersebut.

“Jadi, besar harapan kami agar layanan ini segera ada, kami sangat membutuhkan pengobatan ini, karena tidak mungkin sanggup kami membayar dengan secara mandiri,” pungkas Abdul Azis. (AMZ)