Kanwil Kemenag Aceh Wakafkan 2.000 Batang Kopi untuk Dukung Ekonomi Masyarakat

Kanwil Kemenag Aceh meluncurkan program wakaf berjangka di Aceh Tengah, Minggu (21/1).

Kabarnanggroe.com, BANDA ACEH – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh telah mewakafkan 2.000 batang pohon kopi yang ditanam di lahan seluas satu hektare di wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Azhari, mengungkapkan bahwa wakaf tersebut merupakan bagian dari program wakaf berjangka waktu yang baru diluncurkan di Desa Kala Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. Wakaf berjangka waktu dipilih karena yang diwakafkan adalah pohon kopi yang memiliki masa hidup terbatas.

“Pohon kopi juga akan mati, maka selesai, walaupun nanti bisa disambung wakaf. Kalau tanah tidak bisa diwakafkan berjangka waktu. Jangan nanti ada yang mewakaf tanah, kemudian diambil kembali, ini tidak bisa,” kata Azhari.

Peluncuran wakaf berjangka ini melibatkan penanaman 2.000 batang pohon kopi di lahan seluas satu hektare milik Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kala Wih Ilang. Pohon kopi ini merupakan wakaf dari aparatur sipil negara (ASN) Kanwil Kemenag Aceh dan juga ASN Kemenag Aceh Tengah. Hasil dari wakaf ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi masyarakat sekitar.

Azhari menekankan pentingnya ikrar wakaf yang luas agar para nadzir (orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf) dapat memanfaatkan aset wakaf tersebut secara maksimal.

“Ikrar kita saat mewakafkan harus luas supaya nadzir yang mengelola wakaf mudah. Saat disebutkan ikrar wakaf, mauqufalaihi harus luas, makna mauquf alaih adalah pemanfaatannya,” jelas Azhari.

Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan, memberikan apresiasi terhadap program wakaf berjangka yang diluncurkan oleh Kantor Wilayah Kemenag Aceh. Ia berharap bahwa program ini dapat menjadi penggerak dalam membangun ekonomi masyarakat.

“Semoga bisa membangun ekonomi masyarakat, dan wakaf jitu bisa menjadi contoh ASN di lingkungan pemerintah Aceh Tengah,” ujar Teuku Mirzuan. (Cek Man/*)