Daerah  

DP3AP2KB Kota Banda Aceh Gelar FGD Pemenuhan Hak Anak

Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azharida SH, menyanpaikan sambutan pada FGD pemenuhan hak anak untuk memperoleh standar kesehatan dan perawatan sebaik-baiknya serta mendapatkan standar hidup yang layak di Hotel Seventeen Banda Aceh, Rabu (10/1/2024). FOTO/ DOK DP3AP2KB BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menyelenggarakan diskusi pemenuhan hak anak untuk memperoleh standar kesehatan dan perawatan sebaik-baiknya serta mendapatkan standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik mental, spiritual, moral dan sosial anak, yang bertujuan untuk menyusun rencana kerja dan mekanisme rujukan terkait penerbitan akta kelahiran dan pemberian imunisasi dasar bagi bayi yang baru lahir di tahun 2024.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azharida SH, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Unicef Perwakilan Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Banda Aceh, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh, Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota Banda Aceh, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, BPJS Kota Banda Aceh, Rumah Sakit Umum Meuraxa, Rumah Sakit Tk II Kesdam, Himpunan Ulama Dayah Aceh Kota Banda Aceh, serta Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kota Banda Aceh, di Hotel Seventeen Banda Aceh, Rabu (10/1/2024).

Peserta FGD pemenuhan hak anak untuk memperoleh standar kesehatan dan perawatan sebaik-baiknya serta mendapatkan standar hidup yang layak di Hotel Seventeen Banda Aceh, Rabu (10/1/2024). FOTO/DOK DP3AP2KB BANDA ACEH

Pada kesempatan itu, Kepala DP3AP2KB, Cut Azharida SH, menekankan pentingnya memberikan hak terbaik kepada anak-anak dalam hal kesehatan melalui program imunisasi. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah cakupan imunisasi yang masih belum optimal karena adanya informasi yang menyesatkan dan isu seputar kehalalan vaksin. Namun, capaian penerbitan akta kelahiran mencapai 98,6%, yang menunjukkan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam upaya ini.

“Anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan terbaik melalui imunisasi yang tepat. Kita harus bersatu dalam memberikan informasi yang benar dan mengatasi isu-isu yang mungkin menghambat upaya imunisasi ini,” tegasnya.

Sementara itu, target ambisius telah ditetapkan untuk mencapai cakupan imunisasi HB0 sebesar 100% pada tahun 2024. Pihak Unicef Aceh dan Yayasan Darah Untuk Aceh juga mendapatkan penghargaan atas dukungan mereka dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di Kota Banda Aceh.

“Kami berharap dengan upaya bersama ini, kesehatan anak-anak kita akan lebih terjamin di masa depan,” ungkap Cut Azharida.

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat menuju peningkatan kesehatan anak-anak di Kota Banda Aceh, dengan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk kesehatan terbaik melalui upaya imunisasi dan penerbitan akta kelahiran yang optimal.(WD/*)