PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Serahkan Bantuan Benih Kates Untuk SMPN Ali Hasjmy

kabarnanggroe.com, Indrapuri –  SMPN Ali Hasjmy terima bantuan benih kates dari Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar (Agus Jumaidi, S.Pd, M.Pd) yang dilaksanakan dihalaman SMPN Ali Hasjmy, Jum’at (30/09/22).

Bantuan bibit pepaya tersebut diberikan untuk mendukung pelaksanaan program P5 dalam kurikulum merdeka dibidang perubahan iklim yang dapat dikembangkan sekaligus dapat dimanfaatkan nantinya untuk kepentingan siswa dalam penghijauan lahan tidur yang ada di sekolah tersebut.

Juga dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang sedang digalakkan oleh pemerintah selama ini. Bantuan ini secara simbolis diterima oleh Waka Kurikulum SMPN Ali Hasjmy (Khalidah, S.Pd) yang juga sebagai tim pelaksana P5 bidang perubahan iklim dan juga didampingi oleh pengasuh asrama SMPN Ali Hasjmy yaitu Akmal Zakkiya, S.Pd yang turut ikut serta secara langsung dalam penerimaan bibit pohon pepaya tersebut.

Selain untuk mengoptimalkan lahan kosong agar tetap asri dan hijau, tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar lahan kosong bisa memiliki banyak manfaat, terlebih bibit yang ditanam adalah bibit pepaya sehingga apabila sudah besar akan berbuah dan bahkan bisa dibudidayakan menjadi perkebunan papaya.

Khalidah S.Pd dalam kesempatan tersebut menyampaikan “Bibit ini jika sudah besar dimaksudkan bisa diambil buahnya dan diharapkan dapat memberi manfaat serta kontribusi yang signifikan khusus untuk SMPN Ali Hasjmy dan masyarakat sekitar pada umumnya.” (Tuturnya)

Pengoptimalan lahan kosong inilah yang seharusnya menjadi inovasi saat ini karena selama ini lahan tersebut hanya sebagai tempat mencari rumput maka dengan kegiatan ini semoga bisa menjadi pandangan kedepannya dan juga bisa dijadikan sebagai lahan perkebunan dan sayuran sebagai tumpang sarinya.

Diharapkan melalui kegiatan ini disamping sebagai pelaksanaan kurikulum merdeka, juga mengenalkan dunia pertanian kepada siswa secara dini sebagai sebuah kearifan lokal di Aceh yang masih sangat luas lahan pertanian yang butuh tangan tangan dingin untuk mengolahnya. (Cek Man/MZ)