kabarnanggroe.com, KOTA JANTHO – Penjabat Bupati (Pj) Aceh Besar, Muhammad Iswanto melakukan panen perdana padi sawah di Gampong Jantang Kecamatan Lhoong Aceh Besar, Selasa 20 September 2022. Iswanto mengatakan, dengan dimulainya panen padi di beberapa daerah di Aceh Besar, menjadi langkah bersama dalam menahan laju inflasi.
“Dalam tekanan inflasi, Kabupaten Aceh Besar alhamdulillah mampu melakukan panen padi dan tanaman pangan lainnya,” kata Iswanto.
Iswanto mengatakan, bidang pertanian merupakan salah satu prioritas yang akan dikembangkan oleh Pemkab Aceh Besar, yaitu meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai guna mewujudkan lumbung pangan.
Hal tersebut penting, mengingat sektor pertanian punya peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan.
Kabupaten Aceh Besar adalah salah satu kabupaten penyangga produksi beras untuk wilayah sekitar termasuk untuk kawasan Banda Aceh, Sabang dan Aceh Jaya. Luas lahan pertanian khususnya lahan pertanian padi membuat Aceh Besar sangat memungkinkan untuk menjadi penyangga beras nasional.
Berbagai langkah terus dilakukan Pemkab Aceh Besar dalam melanjutkan pembangunan pada sektor pertanian. Sejak dilantik sebagai Pj. Bupati sekitar 2 bulan lalu, Iswanto telah melakukan kunjungan ke beberapa kecamatan untuk mendorong peningkatan hasil produksi pertanian.
Di Samahani, Bupati bersama Kementerian Pertanian membawa bantuan pupuk. Di daerah itu pula pemerintah membantu traktor bagi kelompok tani. Selanjutnya di Kecamatan Blang Bintang juga telah dimulai proses tanam padi perdana dan panen padi perdana di Jalin Kecamatan Jantho serta di Jantang Kecamatan Lhoong.
Di Lhoong, Iswanto juga menyerahkan mesin pengolah lahan pertanian dan hand sprayer kepada petani. Iswanto mengatakan, berkat doa bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian menjanjikan untuk menambah jatah subsidi pupuk kepada Kabupaten Aceh Besar.
“Dengan doa kita semua, meski pupuk subsidi sangat terbatas, dengan permohonan dan usaha bersama kita, ada penambahan pupuk akhir tahun ini dan awal tahun depan, dan kita menjadi prioritas. Itu janji Menteri, Dirjen dan Direktur di Kementerian Pertanian,” kata Iswanto.
Iswanto menyebutkan, pemerintah terus berikhtiar untuk pembangunan Aceh Besar, agar masyarakat bisa sejahtera.
Keuchik Jantang, Eri Gunawan, mengatakan mayoritas masyarakat Jantang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Ia melaporkan jika di Jantang terdapat lahan sawah seluas 20 hektare yang sudah berjalan sejak setelah Tsunami, di mana 14 hektar sawah produktif.
“Panen per tahun sebanyak 2 kali dan per hektar sekitar 5,6 ton. Secara keseluruhan hasil panen di Lhoong adalah 77,4 ton,” kata Eri.
Ia mengatakan, kesulitan pihaknya selama ini adalah embung yang mulai rusak. Di mana debit air saat hujan terlalu banyak, dan menjadi kering saat kemarau. Mereka berharap pemerintah bisa memperbaiki embung sehingga masyarakat lebih mudah dalam melakukan aktifitas pertanian di Jantang.
Hadir dalam kegiatan itu Anggota DPRK Aceh Besar Abdul Mukti, Kepala Dinas Pertanian Jakfar SP, Kepala Bappeda Rahmawati SPd, Kepala Dinas PUPR Syahrial, Kepala Dinas Infokom Abubakar, Camat Lhoong, Penyuluh Pertanian di Aceh Besar dan para tokoh masyarakat Kecamatan Lhoong. (Smh/Cek Man)