Kabarnanggroe.com, Jakarta – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengungkapkan rasa syukurnya atas sikap netral dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam kampanye pemilihan presiden. Menurut ICMI, tidak satupun dari mereka menggunakan isu dukungan terhadap gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ) di Indonesia sebagai bahan kampanye.
“Alhamdulillah, hingga saat ini kami belum pernah mendengar ada Capres Cawapres yang kampanyekan dukungan atas gerakan penyimpangan moral LGBTQ di Indonesia jika mereka terpilih kelak. Ini menandakan, ketiga pasang calon pemimpin bangsa ini adalah orang-orang yang komitmen terhadap akhlak generasi mendatang,” kata Wakil Ketua Umum ICMI, Prof Dr Riri Fitri Sari, Selasa (30/1/2024) di Jakarta.
Meski demikian, Prof Riri menyatakan harapannya agar pemimpin yang terpilih nantinya tetap memperhatikan perkembangan maraknya gerakan yang dapat merusak moralitas dan kesehatan bangsa. “Para pelaku LGBTQ memang bukan harus didiskriminasi hak-haknya sebagai warga negara, namun perilaku penyimpangan seksual dan moralnya harus ditanggulangi agar tidak merusak anak bangsa yang lainnya,” ujarnya.
Menurut Prof Riri, ICMI berharap pemerintah mendatang dapat menjalankan program nyata untuk menanggulangi masalah tersebut. “Jika diperlukan, ICMI siap untuk berkolaborasi menjalankan program recovery dan rehabilitasi mental mereka agar kembali hidup secara normal di masyarakat,” jelasnya.
ICMI juga memberikan dukungan penuh terhadap keputusan pimpinan k yang menolak dengan tegas aktivitas apa pun yang mengkampanyekan kelainan LGBTQ di lembaga pendidikan tinggi manapun di Indonesia. “Kita sangat mendukung upaya preventif itu, dan meminta agar semua pihak tetap konsisten menjalankan kebijakan tersebut,” tambah Prof Riri.
ICMI, yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan, berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong kebaikan bagi bangsa dan negara Indonesia. “ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.(*)
